JAKARTA. Jumlah saham yang mengisi papan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kembali bertambah. Sejumlah calon emiten sudah bersiap menggelar initial public offering (IPO) kuartal dua tahun ini. Sejumlah emiten bahkan sudah mulai menjalankan proses penerbitan saham perdana ini.Dengan demikian, ada kemungkinan kuartal kedua tahun ini menjadi tahun yang ramai IPO. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memproses rencana IPO 15 emiten. "Mereka memakai laporan keuangan Desember, jadi secara teori, Juni selesai," kata Tito Sulistio, Direktur Utama BEI, Jumat (31/3). Rata-rata perusahaan yang akan IPO memiliki aset berkisar Rp 500 miliar sampai Rp 5 triliun.Jika proses ini lancar, jumlah emiten yang melepas saham perdana di paruh pertama tahun ini jauh lebih banyak ketimbang 2016. Di semester satu tahun lalu, hanya 8 emiten yang IPO, tiga di antaranya yang menggelar IPO di kuartal I-2016 (lihat tabel).
Inilah antrean IPO di kuartal dua tahun ini
JAKARTA. Jumlah saham yang mengisi papan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kembali bertambah. Sejumlah calon emiten sudah bersiap menggelar initial public offering (IPO) kuartal dua tahun ini. Sejumlah emiten bahkan sudah mulai menjalankan proses penerbitan saham perdana ini.Dengan demikian, ada kemungkinan kuartal kedua tahun ini menjadi tahun yang ramai IPO. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memproses rencana IPO 15 emiten. "Mereka memakai laporan keuangan Desember, jadi secara teori, Juni selesai," kata Tito Sulistio, Direktur Utama BEI, Jumat (31/3). Rata-rata perusahaan yang akan IPO memiliki aset berkisar Rp 500 miliar sampai Rp 5 triliun.Jika proses ini lancar, jumlah emiten yang melepas saham perdana di paruh pertama tahun ini jauh lebih banyak ketimbang 2016. Di semester satu tahun lalu, hanya 8 emiten yang IPO, tiga di antaranya yang menggelar IPO di kuartal I-2016 (lihat tabel).