JAKARTA. Badan Anggaran DPR melaporkan hasil pembahasan pendahuluan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2013 dengan pemerintah. Laporan itu memaparkan asumsi makro RAPBN 2013 mendatang."Seluruh catatan yang disampaikan fraksi-fraksi terkait asumsi dasar akan menjadi masukan bagi pemerintah dalam penyusunan rancangan undang-undang tentang anggaran pendapatan dan belanja negara tahun anggaran 2013 dan nota keuangannya," tutur Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Djoko Udjianto, Kamis (5/7).Berikut asumsi yang telah disepakati Badan Anggaran dan pemerintah:1. Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8% sampai 7,2% atau sampai dengan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal.2. Inflasi sebesar 4,4% sampai dengan 5,4%. Angka ini lebih rendah dari kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang sebesar 4,5% sampai 5,5%.3. Nilai tukar rupiah disepakati Rp 9.000 sampai dengan Rp 9.300 per dollar Amerika Serikat. Angka ini lebih rendah dari lebih rendah dari kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang sebesar Rp 8.700 sampai Rp 9.300 per dollar Amerika Serikat.4. Tingkas suku bunga SPN 3 bulan sebesar 4,5% hingga 5,5%.5. Harga rata-rata minyak mentah Indonesia sebesar US$ 95 per barel hingga US$ 120 per barel.6. Produksi minyak atua lifting sebesar 1.325 sampai dengan 1.390 barel per hari. Asumsi ini lebih tinggi dari kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang sebesar 1.290 barel hingga 1.360 barel per hari.7. Badan Anggaran DPR dan pemerintah sepakat untuk lifting minyak dan gas bumi sebanyak 2.215 barel sampai dengan 2.320 barel per hari atau lebih tinggi dari target kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang hanya sebanyak 2.200 barel sampai dengan 2.300 barel per hari. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Inilah asumsi pendahuluan RAPBN 2013
JAKARTA. Badan Anggaran DPR melaporkan hasil pembahasan pendahuluan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2013 dengan pemerintah. Laporan itu memaparkan asumsi makro RAPBN 2013 mendatang."Seluruh catatan yang disampaikan fraksi-fraksi terkait asumsi dasar akan menjadi masukan bagi pemerintah dalam penyusunan rancangan undang-undang tentang anggaran pendapatan dan belanja negara tahun anggaran 2013 dan nota keuangannya," tutur Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Djoko Udjianto, Kamis (5/7).Berikut asumsi yang telah disepakati Badan Anggaran dan pemerintah:1. Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8% sampai 7,2% atau sampai dengan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal.2. Inflasi sebesar 4,4% sampai dengan 5,4%. Angka ini lebih rendah dari kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang sebesar 4,5% sampai 5,5%.3. Nilai tukar rupiah disepakati Rp 9.000 sampai dengan Rp 9.300 per dollar Amerika Serikat. Angka ini lebih rendah dari lebih rendah dari kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang sebesar Rp 8.700 sampai Rp 9.300 per dollar Amerika Serikat.4. Tingkas suku bunga SPN 3 bulan sebesar 4,5% hingga 5,5%.5. Harga rata-rata minyak mentah Indonesia sebesar US$ 95 per barel hingga US$ 120 per barel.6. Produksi minyak atua lifting sebesar 1.325 sampai dengan 1.390 barel per hari. Asumsi ini lebih tinggi dari kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang sebesar 1.290 barel hingga 1.360 barel per hari.7. Badan Anggaran DPR dan pemerintah sepakat untuk lifting minyak dan gas bumi sebanyak 2.215 barel sampai dengan 2.320 barel per hari atau lebih tinggi dari target kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang hanya sebanyak 2.200 barel sampai dengan 2.300 barel per hari. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News