KONTAN.CO.ID - Jakarta. Jangan sembarangan memilih menu takjil untuk buka puasa. Pasalnya, banyak takjil minim nilai gizi dan malah tinggi gula yang berisiko bagi kesehatan. Takjil menjadi salah satu menu buka puasa yang selalu hadir saat bulan Ramadhan datang. Kolak pisang, es teler, hingga berbagai macam gorengan menjadi pilihan masyarakat untuk berbuka puasa. Kenikmatan menikmati takjil setelah seharian menahan lapar dan dahaga membuat banyak orang mengabaikan nilai gizi takjil.
Melansir laman Universitas Sebelas Maret (UNS, , Ahli gizi Rumah Sakit (RS) UNS, Banun Ma’rifah Fathsidni, mengimbau masyarakat agar memperhatikan kandungan gizi takjil yang akan dihidangkan. Tubuh selama puasa tidak mendapatkan asupan makanan dan minum selama kurang lebih 14 jam. Hal ini bisa menyebabkan risiko hipoglikemi karena kekurangan asupan gizi. Karenanya, makanan manis dianjurkan untuk dikonsumsi bersama dengan segelas air saat berbuka. Makanan manis mudah diserap tubuh untuk sumber tenaga setelah selama seharian tubuh tidak menerima asupan apapun.
Baca Juga: Cara menghitung THR 2021 sesuai aturan Kemenaker Konsumsi takjil berlebihan membahayakan tubuh
Meskipun bisa menggantikan energi yang digunakan seharian, mengkonsumsi takjil manis secara berlabihan tidak baik untuk tubuh. Takjil biasanya menggunakan pemanis yang berlebihan seperti sirup gula, susu kental manis, hingga pemanis buatan. Kandungan gula sederhana dan pemanis yang ada di takjil bisa meningkatkan risiko meningkatnya gula darah dan risiko
diabetes mellitus. "Kandungan gula yang cenderung tinggi pada takjil seperti kolak, es buah, dan sebagainya tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam waktu yang terus menerus dan porsi yang banyak,” terang Banun Ma’rifah Fathsidni seperti dikutip dari laman UNS. Takaran konsumsi gula, garam, dan lemak harian yang dianjurkan Kementerian Kesehatan adalah G4G1L5, yaitu gula 4 sdm, garam 1 sdt, dan lemak 5 sdm minyak. Berbuka puasa dengan gorengan juga tidak dianjurkan, mengingat tingginya asupan lemak dari minyak dan tepung. Banun Ma’rifah Fathsidni mengingatkan akan risiko naiknya kadar kolesterol darah jika mengkonsumsi gorengan yang tinggi lemak. Selain gorengan, siomay, bakso bakar, dan batagor juga menjadi takjil yang perlu dihindari untuk dikonsumsi secara berlebihan. Kandungan garam yang berlebihan pada makanan tersebut berisiko meningkatkan kadar natrium dalam darah. Tingginya kadar natrium bisa meningkatkan tekanan darah dan gangguan elektrolit tubuh.
Baca Juga: Muncul varian baru yang lebih ganas, ini gejala virus corona E484K Buah disarankan dikonsumsi saat berbuka puasa
Agar tubuh tetap sehat dan bugar selama menjalani puasa Ramadhan, air putih sangat disarankan untuk berbuka. Air putih bisa mencegah dehidrasi karena seharian tidak menerima asupan cairan. Buah-buahan dan karbohidrat kompleks seperti gandum juga disarankan untuk berbuka. Kudapan seperti agar-agar, kue kering dari gandum, buah, dan jus buah bisa menjadi alternatif menu takjil yang sehat untuk berbuka puasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News