JAKARTA. Pemerintah telah mengevaluasi sejumlah proyek yang dibiayai dari utang luar negeri. Beberapa proyek yang masuk dalam buku biru Bappenas itu akhirnya terpaksa dibatalkan dan ditunda. Sekretaris Kabinet Dipo Alam mensinyalir ada beberapa proyek pemerintah itu yang berpotensi menimbulkan praktik kongkalikong antara anggota DPR, perusahaan rekanan dan pejabat pemerintah. Menurutnya, potensi praktik persekongkolan itu karena pada akhirnya pemerintah harus meminta restu dari DPR untuk membayar utang tersebut. Selain itu, dia mengatakan, pinjaman utang luar negeri ini berpotensi memperbesar utang dan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dipo juga menduga, ada praktik penggelembungan nilai pengadaan barang dan jasa.
Inilah evaluasi proyek yang dibiayai dari utang
JAKARTA. Pemerintah telah mengevaluasi sejumlah proyek yang dibiayai dari utang luar negeri. Beberapa proyek yang masuk dalam buku biru Bappenas itu akhirnya terpaksa dibatalkan dan ditunda. Sekretaris Kabinet Dipo Alam mensinyalir ada beberapa proyek pemerintah itu yang berpotensi menimbulkan praktik kongkalikong antara anggota DPR, perusahaan rekanan dan pejabat pemerintah. Menurutnya, potensi praktik persekongkolan itu karena pada akhirnya pemerintah harus meminta restu dari DPR untuk membayar utang tersebut. Selain itu, dia mengatakan, pinjaman utang luar negeri ini berpotensi memperbesar utang dan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dipo juga menduga, ada praktik penggelembungan nilai pengadaan barang dan jasa.