Inilah gejala dan cara membersihkan usus kotor secara alami



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sebagai salah satu organ pencernaan yang utama, usus perlu dijaga kesehatan dan juga kebersihannya. Usus yang kotor, berisiko memicu berbagai penyakit, bahkan tak hanya yang berhubungan dengan pencernaan. Hal ini membuat banyak orang menjalani langkah-langkah untuk membersihkan usus.

Namun secara medis, membersihkan usus yang kotor sebenarnya tidak diperlukan kecuali jika memang Anda menderita penyakit tertentu. Sebab, usus manusia sudah memiliki suatu mekanisme tersendiri untuk membersihkan berbagai kotoran yang mampir ke dalamnya.

Meski begitu, tidak ada salahnya apabila ingin mengetahui cara membersihkan usus kotor guna menjaga kesehatan organ tersebut.

Gejala usus kotor yang perlu disadari


Saat usus sedang tidak sehat atau kotor, maka ada beberapa gejala yang bisa muncul, antara lain:

• Sakit perut

Rasa tidak nyaman di perut seperti sakit, kembung, diare, hingga konstipasi, bisa menandakan usus kotor atau sedang mengalami penyakit pencernaan bernama irritable bowel syndrome (IBS). Kondisi ini biasanya menyerang area usus besar.

Baca juga: Segera berakhir, lelang mobil dinas Avanza 2 unit, harga pembukaan Rp 70 juta

• Lemas

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa orang yang sering lelah, kemungkinan memiliki ketidakseimbangan mikroorganisme di ususnya, termasuk bakteri, virus, dan jamur.

• Ngidam makanan tertentu Mengonsumsi

terlalu banyak gula bisa memicu usus kotor. Sebab, kebiasaan buruk ini akan membuat bakteri menumpuk di saluran pencernaan. Bakteri ini akan ‘memanipulasi’ tubuh untuk merasa ngidam makanan atau minuman tertentu yang bisa menjadi makanannya.

• Perubahan berat badan

Mengalami kelebihan berat badan bisa menjadi salah satu gejala usus kotor. Sebab, bakteri yang terdapat di usus orang dengan berat badan ideal dan yang obesitas, ternyata berbeda.

• Perubahan suasana hati

Usus kotor tidak hanya bisa memengaruhi kondisi di saluran pencernaan, tapi juga di otak. Beberapa ahli percaya bahwa gangguan dan peradangan yang ada di usus berhubungan dengan pemicu depresi dan gangguan kecemasan.

Editor: Adi Wikanto