Inilah Gejala Omicron yang Bisa Menyebabkan Penderita Harus Dilarikan ke Rumah Sakit



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Varian Omicron dari virus corona baru telah diketahui menyebabkan penyakit ringan, terutama di antara mereka yang divaksinasi lengkap. Akan tetapi, masih ada beberapa gejala COVID-19 yang perlu diketahui karena mungkin mengharuskan penderitanya dilarikan ke rumah sakit.

Melansir Deseret News, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini memperbarui halaman tanya jawab COVID-19 untuk mencerminkan perubahan terbaru terkait COVID-19 karena varian Omicron.

Di halaman tersebut, WHO menjawab pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan, jika seseorang yang mereka kenal mengalami gejala COVID-19 yang memburuk.


“Jika gejalanya memburuk, segera hubungi penyedia layanan kesehatan Anda,” kata WHO.

Baca Juga: Kemenkes Rekomendasi Obat Molnupiravir untuk Covid-19 Omicron, Apakah Ampuh?

WHO menguraikan gejala spesifik yang harus diwaspadai jika Anda khawatir tentang rawat inap. Sekali lagi, pedoman ini masih berlaku di tengah lonjakan varian omicron.

“Bergantung pada usia orang yang Anda rawat, gejalanya mungkin terlihat berbeda,” kata WHO. 

WHO juga menjelaskan, orang dewasa mungkin terlihat dehidrasi, sesak napas, atau nyeri dada. Mereka mungkin juga mengeluh pusing. 

"Sedangkan anak-anak mungkin tiba-tiba tampak bingung atau menolak untuk makan. Wajah atau bibir mereka mungkin membiru. Gejala yang dialami bayi antara lain tidak dapat menyusu. Gejala-gejala ini adalah tanda peringatan bahwa perawatan mendesak diperlukan,” tulis WHO.

Baca Juga: 21 Gejala Omicron Tidak Biasa yang Perlu Diketahui: Kebingungan dan Nyeri Dada

Para peneliti masih mencari tahu lebih banyak tentang varian Omicron untuk melihat bagaimana dampaknya terhadap orang dan masyarakat yang lebih luas. 

Sejauh ini, penelitian awal telah menemukan bahwa varian omicron dapat menghindari vaksin COVID-19 dan menyebabkan penyakit parah di antara yang tidak divaksinasi.

Tapi, sebagian besar, penelitian menunjukkan varian omicron menyebabkan penyakit ringan pada manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie