KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Seolah sulap, pasokan minyak goreng kini mulai menyesaki rak-rak di setiap pasar ritel. Salah satunya adalah yang terjadi di pasar ritel modern di Bekasi Barat. Saat KONTAN menyambangi ritel modern tersebut, siang hari (17/3), minyak goreng kemasan botol ukuran 2 liter tersedia di rak tempat menjajakan produk minyak goreng.

Tapi, yang tersedia hanya satu merek saja, yakni Fitri produksi PT Bina Karya Cipta. Nah, yang menjadi pembeda kali ini adalah tentu saja soal harga jual dari minyak goreng tersebut. Tertera sebesar Rp 48.200 per botol ukuran dua liter. “Duh, kok jadi mahal banget,” celetuk salah satu emak-emak yang mengurungkan niat untuk membeli minyak goreng.

Ia sangka, harga minyak goreng masih seperti hari-hari sebelumnya yakni Rp 14.000 per liter atau Rp 28.000 per dua liter. Artinya, harga minyak goreng merek Fitri tersebut melonjak 86% dari  harga sebelumnya, atau  hampir dua kali lipat.

Baca Juga: Laporkan Mahalnya Minyak Goreng ke Kejagung, MAKI Minta Segera Diusut

Selain merek Fitri, sejatinya ada juga beberapa merek minyak goreng lainnya, yakni ada Sunco dan Filma. Namun kedua merek tersebut kosong di rak. Adapun harga dari kedua merek minyak goreng tersebut adalah masing-masing sebesar Rp 45.500 per dua liter, artinya satu liter harga minyak goreng dari dua merek tersebut sebesar Rp 22.750 per liter atau lebih mahal 61,5% dari harga sebelumnya yang sebesar Rp 14.000.

Uniknya, pasokan minyak goreng dengan harga baru tersebut terlihat menumpuk di pinggir sudut ruangan ritel modern tersebut. Menurut salah satu seorang pramuniaga ritel modern tersebut, harga baru tersebut sudah berlaku sejak Rabu siang, tepatnya setelah pukul 12.00 WIB (16/3). Adapun harga minyak goreng di hari tersebut pada pagi hari masih sebesar Rp 14.000 per liter, tapi itu tadi, stoknya terbatas.

Seperti diinfokan sebelumnya, pemerintah akhirnya mengubah lagi kebijakan harga minyak goreng. Untuk minyak goreng curah harga eceran tertinggi (HET) menjadi Rp 14.000 per liter. Sedangkan untuk harga minyak goreng kemasan premium, harganya mengikuti nilai keekonomiannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon