JAKARTA. Setelah kemungkinan menjalankan bisnis layanan keuangan digital (LKD) dengan sistem
telco led model semakin jauh, operator telekomunikasi kini memperkuat layanan electronic money (
e-money). XL Axiata misalnya, membelanjakan duit US$ 2 juta selama dua tahun terakhir di bisnis
e-money (
Harian KONTAN, 22 April 2014). Telkomsel tak mau kalah. Berbarengan dengan pengembangan LKD hibrid dengan perbankan, operator terbesar di tanah air ini menyiapkan platform transaksi pembayaran baru, yaitu mobile pos (MPOS). Dengan MPOS,
merchant dan bank tidak perlu lagi menyiapkan
electronic data capture (EDC). Ini merupakan perbaikan layanan
e-money T-Cash yang sudah berjalan tujuh tahun. Telkomsel juga memperluas jaringan merchant yang menerima e-money. Telkomsel memiliki 700 merchant T-Cash yang tersebar di 40.000-an titik di Indonesia.
Jumlah itu untuk melayani pelanggan payment dan banking Telkomsel yang mencapai 15 juta pelanggan. “Kami yakin, layanan payment and banking akan tumbuh cepat,” kata VP Digital Payment & Banking Telkomsel, Andi K. Utomo, akhir pekan lalu. Saat ini, T-Cash bisa digunakan di beberapa merchant ritel seperti Indomaret dan Seven Eleven. Ke depan, T-Cash juga bisa digunakan di Alfamart. Sedangkan Indosat siap memperkuat layanan Dompetku, setelah sebelumnya menjadi alat pembayaran di PT KAI Commuter Jabodetabek. "Kami akan menggandeng Indomaret," terang Ichwansyah Putra, Product Development Manager, Mobile Commerce Indosat. Operator ini memiliki 1 juta pelanggan Dompetku. Lebih mudah di era digital
ERA digital semakin mewabah. "Tahun lalu, pertumbuhan layanan data broadband dan digital services kami di atas 30%," kata Alex J. Sinaga, Direktur Utama Telkomsel, kemarin. Telkomsel pun agresif menggarap korporasi. Di industri asuransi misalnya, Telkomsel menggarap proyek dengan dua perusahaan. Jadi, di mobil nasabah asuransi dimasukkan SIM Card. "Asuransi bisa memantau kecepatan mobil, rem dan sebagainya," kata Ivan Cahya Permana, VP Technology & System Telkomsel. Asuransi bisa memantau penyebab sebuah kecelakaan. Sementara di layanan ritel, Telkomsel juga dikabarkan siap memasarkan Google Glass di Indonesia. Harganya antara Rp 15 juta-Rp 20 juta. Berminat? JAKARTA. Setelah kemungkinan menjalankan bisnis layanan keuangan digital (LKD) dengan sistem telco led model semakin jauh, operator telekomunikasi kini memperkuat layanan electronic money (e-money). XL Axiata misalnya, membelanjakan duit US$ 2 juta selama dua tahun terakhir di bisnis e-money (Harian KONTAN, 22 April 2014). Telkomsel tak mau kalah. Berbarengan dengan pengembangan LKD hibrid dengan perbankan, operator terbesar di tanah air ini menyiapkan platform transaksi pembayaran baru, yaitu mobile pos (MPOS). Dengan MPOS, merchant dan bank tidak perlu lagi menyiapkan electronic data capture (EDC). Ini merupakan perbaikan layanan e-money T-Cash yang sudah berjalan tujuh tahun. Telkomsel juga memperluas jaringan merchant yang menerima e-money. Telkomsel memiliki 700 merchant T-Cash yang tersebar di 40.000-an titik di Indonesia. Jumlah itu untuk melayani pelanggan payment dan banking Telkomsel yang mencapai 15 juta pelanggan. “Kami yakin, layanan payment and banking akan tumbuh cepat,” kata VP Digital Payment & Banking Telkomsel, Andi K. Utomo, akhir pekan lalu. Saat ini, T-Cash bisa digunakan di beberapa merchant ritel seperti Indomaret dan Seven Eleven. Ke depan, T-Cash juga bisa digunakan di Alfamart.Sedangkan Indosat siap memperkuat layanan Dompetku, setelah sebelumnya menjadi alat pembayaran di PT KAI Commuter Jabodetabek. "Kami akan menggandeng Indomaret," terang Ichwansyah Putra, Product Development Manager, Mobile Commerce Indosat. Operator ini memiliki 1 juta pelanggan Dompetku. Ahmad Febrian Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia