KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Pada Kamis (7/11/2024), Menteri Perdagangan Thailand Pichai Naripthaphan mengatakan, perekonomian Thailand akan diuntungkan dari perang dagang AS-Tiongkok. Dia juga bilang, negara Asia Tenggara itu memiliki hubungan baik dengan kedua negara dan tidak perlu memihak dalam perselisihan. Mengutip
Reuters, Naripthaphan mengatakan, dalam perang dagang, impor AS atas barang-barang Tiongkok akan turun dan produk-produk Thailand akan menggantikannya.
Ini berarti bahwa ekspor Thailand ke AS akan meningkat. "Kami memiliki keseimbangan yang baik antara AS dan Tiongkok ... orang Amerika mencintai kami, orang Tiongkok mencintai kami, kami tidak harus memihak," katanya. Dalam kesempatan itu, Naripthaphan juga menambahkan, delegasi bisnis Amerika akan mengunjungi Thailand pada bulan November. Naripthaphan mengatakan ia berharap lebih banyak investasi dari Amerika Serikat, mengutip rencana produsen hard disk Seagate dan Western Digital untuk memperluas operasi mereka yang ada di Thailand.
Baca Juga: Xi Jinping Beri Peringatan kepada Trump: Soal Perang Dagang, AS akan Kalah dari China Peringatan Xi Jinping Presiden Tiongkok Xi Jinping menelepon Presiden terpilih Trump untuk memberi selamat atas kemenangannya dalam pemilihan umum. Selain itu, Xi juga memperingatkan bahwa AS akan mendapat keuntungan dari kerja sama dengan China dan bakal kalah jika berkonfrontasi dengan Tiongkok terkait perang dagang. Mengutip Fox News, pesan tersebut muncul saat Partai Komunis Tiongkok (PKT) harus bersiap menghadapi ketegangan yang lebih dalam karena Trump telah berjanji untuk menghidupkan kembali perang dagang seperti yang pernah terjadi pada masa jabatan presiden sebelumnya dengan tarif menyeluruh.
Tonton: Perang Dagang AS-China Belum Usai, Tiongkok Beri Sanksi ke Produsen Drone Terbesar AS "Xi Jinping mencatat bahwa sejarah memberi tahu kita bahwa kedua negara akan memperoleh keuntungan dari kerja sama dan kalah dari konfrontasi. Hubungan Tiongkok-AS dengan pembangunan yang stabil, sehat, dan berkelanjutan akan melayani kepentingan bersama kedua negara," kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam pernyataan tertulis mengenai percakapan tersebut.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie