JAKARTA. Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal tahun depan, membuat sejumlah pelaku industri merumuskan berbagai strategi. Apalagi pada Rabu lalu Kementrian Perindustrian mengumumkan pelaku industri yang masuk dalam kategori ofensif dan defensif saat MEA berlaku. Salah satu yang masuk dalam kategori defensif adalah industri alas kaki. Ketua Pengembangan Usaha Dalam Negeri Asosiasi Sepatu Indonesia (Aprisindo) Marga Singgih berkomentar, hal tersebut dikarenakan industri alas kaki adalah industri padat karya, atawa industri yang menyerap banyak tenaga kerja. Namun begitu, ada beberapa hal yang bisa dijadikan peluang bagi industri alas kaki saat MEA berlangsung. Pertama, sepatu saat ini sudah bergeser dari kebutuhan sekunder menjadi primer bagi masyarakat Indonesia. Kedua, Indonesia itu sebagai produsen sepatu di dua segmen yaitu, sport dan casual.
Inilah peluang industri sepatu saat MEA berjalan
JAKARTA. Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal tahun depan, membuat sejumlah pelaku industri merumuskan berbagai strategi. Apalagi pada Rabu lalu Kementrian Perindustrian mengumumkan pelaku industri yang masuk dalam kategori ofensif dan defensif saat MEA berlaku. Salah satu yang masuk dalam kategori defensif adalah industri alas kaki. Ketua Pengembangan Usaha Dalam Negeri Asosiasi Sepatu Indonesia (Aprisindo) Marga Singgih berkomentar, hal tersebut dikarenakan industri alas kaki adalah industri padat karya, atawa industri yang menyerap banyak tenaga kerja. Namun begitu, ada beberapa hal yang bisa dijadikan peluang bagi industri alas kaki saat MEA berlangsung. Pertama, sepatu saat ini sudah bergeser dari kebutuhan sekunder menjadi primer bagi masyarakat Indonesia. Kedua, Indonesia itu sebagai produsen sepatu di dua segmen yaitu, sport dan casual.