JAKARTA. Proses restrukturisasi utang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan berdampak pada kepemilikan saham publik BUMI. Dalam rencana perdamaian, salah satu bentuk restrukturisasi utang BUMI adalah konversi utang menjadi saham dan merilis mandatory convertible bonds (MCB) berjangka waktu tujuh tahun. Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, mengatakan, efek dilusi pemegang saham lama dari penerbitan saham ini diperkirakan 44,3%. Dalam laporan BUMI ke Bursa Efek Indonesia (BEI), saat ini China Investment Corporation (CIC) memiliki 16,9% saham BUMI dan publik menguasai 83,1% saham. "Setelah penerbitan saham baru, kepemilikan publik akan turun menjadi 55,2%," ujar Dileep saat dihubungi KONTAN, Selasa (22/11).
Inilah pemilik BUMI usai restrukturisasi utang
JAKARTA. Proses restrukturisasi utang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan berdampak pada kepemilikan saham publik BUMI. Dalam rencana perdamaian, salah satu bentuk restrukturisasi utang BUMI adalah konversi utang menjadi saham dan merilis mandatory convertible bonds (MCB) berjangka waktu tujuh tahun. Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI, mengatakan, efek dilusi pemegang saham lama dari penerbitan saham ini diperkirakan 44,3%. Dalam laporan BUMI ke Bursa Efek Indonesia (BEI), saat ini China Investment Corporation (CIC) memiliki 16,9% saham BUMI dan publik menguasai 83,1% saham. "Setelah penerbitan saham baru, kepemilikan publik akan turun menjadi 55,2%," ujar Dileep saat dihubungi KONTAN, Selasa (22/11).