JAKARTA. Berkah kedatangan Raja Salman yang membawa 1.500 rombongan, bersama para pejabat menteri dan 25 pangeran, juga dirasakan PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS Airport Services). JAS merupakan perusahaan yang melayani kargo rombongan Raja Salman. Setidaknya mereka melakukan bongkar muat barang seberat 63 ton di Bandara Halim Perdanakusuma, dan 396 ton di Bandara Ngurah Rai, Bali.Nah, salah satu kargo spektakuler yang diangkut adalah dua tangga listrik atawa atawa eskalator yang biasa digunakan Raja Salman. Lantas, empat unit Mercedes-Benz S600, mobil kenegaraan Arab Saudi yang digunakan Raja Salman selama di Indonesia. Perusahaan penyedia jasa ground & cargo handling ini memperkirakan bisa mengantongi pendapatan minimal Rp 400 juta untuk untuk jasa berbagai konfigurasi pesawat yang mengangkut rombongan ini.Tapi, menurut Corporate Communications JAS Airport Services Martha Lory Fransisca, nilai nominal yang dihasilkan dari layanan ini masih fluktuatif, baik dari perkiraan jasa kargo dan ground handling di Bandara Halim dan Bandara Ngurah Rai hingga romobongan pulang akhir pekan lalu. “Bagi kami bukan nominalnya, tapi reputasi yang tak bisa diukur dengan uang,” katanya kepada KONTAN.
Inilah pendapatan JAS dari kedatangan Raja Salman
JAKARTA. Berkah kedatangan Raja Salman yang membawa 1.500 rombongan, bersama para pejabat menteri dan 25 pangeran, juga dirasakan PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS Airport Services). JAS merupakan perusahaan yang melayani kargo rombongan Raja Salman. Setidaknya mereka melakukan bongkar muat barang seberat 63 ton di Bandara Halim Perdanakusuma, dan 396 ton di Bandara Ngurah Rai, Bali.Nah, salah satu kargo spektakuler yang diangkut adalah dua tangga listrik atawa atawa eskalator yang biasa digunakan Raja Salman. Lantas, empat unit Mercedes-Benz S600, mobil kenegaraan Arab Saudi yang digunakan Raja Salman selama di Indonesia. Perusahaan penyedia jasa ground & cargo handling ini memperkirakan bisa mengantongi pendapatan minimal Rp 400 juta untuk untuk jasa berbagai konfigurasi pesawat yang mengangkut rombongan ini.Tapi, menurut Corporate Communications JAS Airport Services Martha Lory Fransisca, nilai nominal yang dihasilkan dari layanan ini masih fluktuatif, baik dari perkiraan jasa kargo dan ground handling di Bandara Halim dan Bandara Ngurah Rai hingga romobongan pulang akhir pekan lalu. “Bagi kami bukan nominalnya, tapi reputasi yang tak bisa diukur dengan uang,” katanya kepada KONTAN.