Inilah penyangga nilai tukar rupiah di awal pekan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Amerika Serikat (AS) di September ternyata di bawah proyeksi. Hal ini membuat rupiah unggul. Jumat (12/10), kurs spot rupiah naik 0,25% ke Rp 15.197 per dollar AS. Kurs tengah rupiah Bank Indonesia juga naik 0,39% menjadi Rp 15.194 per dollar AS.

Akhir pekan lalu, kurs dollar AS melemah akibat terpapar data inflasi September yang di bawah perkiraan. Inflasi AS cuma 0,1%. Ini membuat inflasi tahunan Negeri Paman Sam tersebut turun dari 2,7% di Agustus 2018 menjadi 2,3% bulan lalu.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pergerakan rupiah ke depan akan dipengaruhi pernyataan Federal Reserve terkait potensi kenaikan suku bunga setelah rilis data inflasi ini.


Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menambahkan, hasil pertemuan IMF serta adanya peluang investasi yang masuk ke dalam negeri dapat menjadi penyokong rupiah di awal pekan ini. "Rupiah masih bisa menguat karena hasil pertemuan IMF," kata dia.

Lukman memprediksi, rupiah bergerak di rentang Rp 15.150–Rp 15.220 per dollar AS. Sedangkan David menghitung, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.170–Rp 15.230 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati