JAKARTA. Saham emiten telekomunikasi menjelang Lebaran mengalami kenaikan. Tengok saham PT Indosat Tbk (ISAT) yang dalam sebulan terakhir naik 1% menjadi Rp4.925 per saham. Lalu, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang saat ini bertengger di level Rp11.450 per saham atau naik 12% dibanding harga saham TLKM sebulan yang lalu, Rp10.250 per saham. Sepintas, kenaikan dipicu tren kenaikan harga saham emiten telekomunikasi selama momen Lebaran. Namun, Alfred Nainggolan, analis Buana Capital berkata lain.
Menurutnya, volume transaksi emiten telekomunikasi naik karena sebab lain. "Kenaikan bukan semata-mata faktor Lebaran, justru disebabkan faktor pasar dan prospek emiten telekomunikasi itu sendiri," imbuhnya, Senin (29/7). Pertumbuhan gadget memang mengalami fluktuasi. Tapi, pendapatan per kapita masyarakat terus meningkat yang pada akhirnya turut meningkatkan kebutuhan akan paket data. Dari sisi emitennya sendiri, saat ini mereka terus memperluas jangkauan paket datanya hingga ke pelosok-pelosok daerah. Artinya, pengguna layanan jasa telekomunikasi juga semakin tinggi. Emiten telekomunikasi juga saat ini lebih senang memanfaatkan jasa perusahaan penyewaan tower untuk memperluas jangkauan paket datanya. Hal ini membuat biaya ekspansi mereka semakin kecil. "Cost ekspansinya kecil, otomatis marjin mereka meningkat. Marjin yang meningkat pastinya bisa meningkatkan valuasi fundamental saham mereka," jelas Alfred. Tampaknya, analisa Alfred terbukti benar. Lihat saja, saham ISAT hari ini tidak mengalami pergerakan. Bahkan, pada perdagangan Jumat pekan lalu saham ISAT ditutup memerah. Lihat juga saham TLKM yang tidak diperdagangkan hari ini. Dua hari terakhir pekan lalu saham TLKM juga memerah. Padahal, sebelumnya TLKM baru saja merilis kinerja tengah tahunan yang positif. Logikanya, hasil kinerja yang positif plus momen Lebaran bisa membuat saham TLKM menghijau, atau minimal ada sedikit pergerakan.
"Jadi, faktor market lebih mendominasi. Likuiditas bursa lokal sedang sepi karena mau liburan. Sentimen negatif juga belum usai. Jadi, momen Lebaran dan rilis kinerja yang positif belum bisa direfleksikan ke pergerakan saham mereka," papar Alfred. Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities memiliki pendapat senada. Selama ini memang ada anggapan pendapatan emiten telekomunikasi meningkat seiring dengan naiknya permintaan selama momen Lebaran. Tapi, hal itu bisa terjadi dalam kondisi ceteris paribus alias normal. Maksudnya, selama market tidak diserang oleh sentimen negatif, maka momen Lebaran plus kinerja mereka yang positif bisa mendukung penguatan pergerakan saham. "Tapi, sekarang, kan, pasar sedang fluktuatif, jadi peningkatan kinerja tersebut sudah terdiskon," pungkas Reza. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Asnil Amri