Inilah persiapan Wall Street untuk buka lagi



NEW YORK. Sejumlah bursa saham di Amerika Serikat diharapkan akan kembali buka pada Rabu ini, setelah badai Sandy menyerang New York. Sudah dua hari terakhir bursa-bursa AS tutup.

NYSE Euronext menyatakan bursa saham New York alam buka seperti biasa, meskipun operator bersiap untuk beralih ke trading elektronik sepenuhnya jika diperlukan.

Nasdaq OMX juga menyampaikan bahwa bursa saham Nasdaq akan beroperasi hari ini. Begitu pula dengan BATS dan Direct Edge Exchanges.


"Kami sudah punya lampu hijau,” ujar chief operating officer NYSE Euronext, Larry Leibowitz.

Seluruh operator dan para anggota bursa saham AS ikut serta dalam uji coba bersama pada Selasa kemarin untuk trading menggunakan sistem cadangan bursa New York berupa platform elektronik. Uji coba itu juga bertujuan untuk memberi kesempatan bagi para operator bursa menyiapkan diri untuk buka di hari ini.

Bursa AS awalnya berencana membuka pasar Senin lalu, namun mereka akhirnya merespon permintaan para perusahaan yang khawatir atas keselamatan karyawan. Emiten juga khawatir apakah pasar bisa berjalan efektif dengan staf yang minim. Ini merupakan kali pertama dalam 27 tahun bursa tutup akibat cuaca.

Seorang analis berkata bahwa badai Sandy akan menimbulkan kerugian jutaan dolar per hari bagi bursa dan bank-bank.

Setelah dua hari penutupan bursa di tengah musim laporan keuangan emiten, kemungkinan nanti ketika buka perdagangan akan volatil. “Setidaknya di awal perdagangan saya memperkirakan terjadi reaksi yang berlebihan. Saya memprediksi akan melihat volume besar setidaknya di satu jam pertama,” ujar Art Hogan, Managing Director Lazard Capital Markets di New York.

Trading di bursa New York mencapai seperempat dari total volume trading di bursa AS. Menurut Lebowitz, sekitar separuh dari volume transaksi bursa New York berasal dari trading floor di 11 Wall Street. Di sana, para trader dan market maker berjual beli saham dengan bertatap muka.

“Besok bukannya akan berjalan tanpa gangguan, tapi tetap cukup baik bahwa pasar akan baik-baik saja,” ujar Leibowitz.

Sebenarnya, pada hari Minggu, bursa New York sudah berencana menutup seluruh floor trading dan memindahkan semua transaksi ke platform elektronik. Namun ide itu dibatalkan karena kekawatiran regulator dan para trader. Rencana memindahkan semua proses trading ke sistem elektronik sudah pernah diuji coba pada Maret lalu, namun tak pernah digunakan secara live.

Leibowitz menegaskan, tak ada rencana untuk menghentikan floor trading di bursa New York. “Kami berpikir ada peranan manusia dan penilaian untuk pertanggungjawaban. Hanya karena Anda bisa berjalan dengan teknologi, bukan berarti itu menjadi cara terbaik untuk menjalankannya,” tuturnya.

Belakangan ini, sistem trading elektronik di bursa AS menghadapi berbagai problem yang menuai kritik. Misalnya kasus IPO Facebook di Nasdaq, kesalahan sistem di Knight Capital Group, dan masalah teknis yang menghalangi BAST melakukan debut perdagangan bursanya.

Asala tahu saja, Nasdaq, BATS, dan Direct Edge sudah berjalan sepenuhnya dengan sistem elektronik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: