JAKARTA. Perusahaan sebenarnya mempunyai dua cara untuk mencari dana dari luar, yaitu menerbitkan obligasi atau saham. Tapi ada perbedaan konsekuensi yang sangat besar untuk perusahaan yang menerbitkan obligasi dan saham. Salah satunya adalah ketersediaan cash flow. Perusahaan yang menerbitkan obligasi harus siap dengan uang tunai untuk membayar bunga obligasinya. Sementara perusahaan yang menerbitkan saham, tak perlu repot menyediakan uang kalau tidak berniat membayar dividen. Dampak penerbit obligasi yang salah mengelola cash flow bisa sangat fatal, yaitu cap default dari lembaga rating. Misalnya saja anak perusahaan Bakrie Telecom Tbk (BTEL) yaitu Bakrie Telecom Pte Ltd yang gagal membayar bunganya Kamis (7/11) kemarin.
Inilah profil obligasi BTEL
JAKARTA. Perusahaan sebenarnya mempunyai dua cara untuk mencari dana dari luar, yaitu menerbitkan obligasi atau saham. Tapi ada perbedaan konsekuensi yang sangat besar untuk perusahaan yang menerbitkan obligasi dan saham. Salah satunya adalah ketersediaan cash flow. Perusahaan yang menerbitkan obligasi harus siap dengan uang tunai untuk membayar bunga obligasinya. Sementara perusahaan yang menerbitkan saham, tak perlu repot menyediakan uang kalau tidak berniat membayar dividen. Dampak penerbit obligasi yang salah mengelola cash flow bisa sangat fatal, yaitu cap default dari lembaga rating. Misalnya saja anak perusahaan Bakrie Telecom Tbk (BTEL) yaitu Bakrie Telecom Pte Ltd yang gagal membayar bunganya Kamis (7/11) kemarin.