JAKARTA. Peningkatan tipis harga timah, tembaga dan nikel pada sebulan terakhir ini ternyata tidak membuat harga saham logam dan mineral menjadi menarik. Menurut Christian Saortua, Analis Minna Padi Investama, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa tren mineral sudah melewati masa sulitnya. Pasalnya, permintaan dari China di prediksi masih akan stagnan sampai dengan tahun ini. Kalau dilihat, GDP China terjadi shifting dari manufaktur ke jasa dan ini menjadikan tekanan permintaan khususnya pada mineral. "Oleh sebab itu saya masih melihat sektor mineral masih belum akan naik panggung di tahun ini," kata Christian kepada KONTAN, Kamis (20/1). Alhasil, Christian pun belum bisa merekomendasikan emiten apapun untuk sektor ini.
Inilah rekomendasi analis atas saham logam mineral
JAKARTA. Peningkatan tipis harga timah, tembaga dan nikel pada sebulan terakhir ini ternyata tidak membuat harga saham logam dan mineral menjadi menarik. Menurut Christian Saortua, Analis Minna Padi Investama, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa tren mineral sudah melewati masa sulitnya. Pasalnya, permintaan dari China di prediksi masih akan stagnan sampai dengan tahun ini. Kalau dilihat, GDP China terjadi shifting dari manufaktur ke jasa dan ini menjadikan tekanan permintaan khususnya pada mineral. "Oleh sebab itu saya masih melihat sektor mineral masih belum akan naik panggung di tahun ini," kata Christian kepada KONTAN, Kamis (20/1). Alhasil, Christian pun belum bisa merekomendasikan emiten apapun untuk sektor ini.