JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) boleh saja mencatat penurunan sepanjang tahun lalu. Tapi masih ada reksadana saham yang bisa tumbuh hingga dua digit pada periode yang sama. Berdasarkan pantauan KONTAN, ada tujuh reksadana saham yang mencatat pertumbuhan lebih dari 10% tahun lalu
(lihat tabel). Reksadana Millenium Equity racikan Millenium Danatama Asset Management mencatat return paling top dalam setahun terakhir. Reksadana yang pertama dirilis pada 17 Maret 2008 ini mencatat return 66% sepanjang 2013.
Berdasarkan fund fact Millenium Equity, reksadana ini menaruh 27% aset di saham sektor perdagangan, sektor perkebunan 20,23%, sektor properti dan konstruksi 17,98%, sektor pertambangan 11,12% dan sektor keuangan sebesar 10,72%. Per 29 November lalu, dana kelolaan Millenium Equity mencapai Rp 222,93 miliar. Corfina Asset Management pun mencatat kinerja gemilang lewat reksadana Grow 2 Prosper. Iwan Triadji, Fund Manager PT Corfina Capital Asset Management menuturkan, produk Grow 2 Prosper lebih banyak ditempatkan pada sektor perbankan dan keuangan. "Kami berupaya memberikan return yang bagus di tengah perlambatan ekonomi," ungkap Iwan beberapa waktu lalu. Adapun pemilihan saham Grow 2 Prosper antara lain BMRI, TLKM dan ANTM. Ke depannya, Corfina akan mengurangi bobot perbankan dan keuangan seiring tren kenaikan tingkat suku bunga. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko berinvestasi. "Kami berharap dapat mempertahankan kinerja yang sudah diraih saat ini," tuturnya. Reksadana Pratama Saham milik PT Pratama Capital Assets Management pun mencatat kinerja menggiurkan. Per November 2013, produk bertajuk Pratama Saham lebih banyak menempatkan dana kelolaan di sektor perbankan sebesar 26,77%. Produk ini juga menitikberatkan pada sektor konsumer sebesar 19,17% dan properti 19%. Adapun beberapa pilihan saham Pratama Saham terdiri atas ASII, BBNI, BMRI, BSDE, INDF dan KIJA. Sam Indonesian Equity Fund pun menjadi salah satu reksadana berimbal hasil tinggi tahun lalu. Reksadana PT Samuel Aset Manajemen ini mencatat return 13,34% dalam setahun. Presiden Direktur PT Samuel Aset Manajemen, Agus Basuki Yanuar mengatakan, gejolak yang terjadi di bursa saham dan obligasi sepanjang tahun ini membuat kinerja Sam Indonesian Equity Fund tidak secemerlang tahun 2012. Sebagai perbandingan, akhir tahun 2012, Sam Indonesian Equity Fund mencetak kinerja ytd sebesar 39,72%. "Kami menargetkan kinerja Sam Indonesian Equity Fund dapat outperform dengan indeks saham," harap Agus. Sam Indonesian Equity Fund lebih banyak membenamkan aset dasar pada sektor perbankan. Sebanyak 19,68% dialokasikan ke perbankan. Sektor lain yang menjadi pilihan adalah saham konsumer sebanyak 9,9%. Samuel juga mengoleksi sektor perkebunan sebesar 9,04% dan konstruksi sebesar 7,78%. Saham-saham yang dibidik produk ini misalnya saham ASII, BMRI dan TLKM. Per akhir November, Sam Indonesia Equity Fund memiliki kelolaan Rp 1,27 triliun.
Budi Budar, Investment Strategist Senior Portfolio Manager PT Samuel Aset Manajemen, menuturkan, sepanjang semester I-2014, pihaknya akan overweight pada sektor kebutuhan pokok, pertambangan dan perkebunan. Selanjutnya, pada semester II-2014, pihaknya akan overweight pada sektor perbankan, properti, konstruksi dan kebutuhan sekunder. Agus bilang, pemilihan emiten tahun depan tidak berbeda jauh dengan saat ini. Untuk sektor konsumer, pihaknya masih akan mengoleksi UNVR, ICBP, ULTJ. Untuk sektor pertambangan, pilihan Samuel antara lain ADRO, HRUM dan ITMG. Sementara di sektor perkebunan, pilihan Samuel terdiri dari AALI dan SSMS. First State Indoequity High Conviction Fund pun tidak boleh disepelekan. Dengan return 13,55% sepanjang tahun lalu, reksadana milik PT First State Investment Indonesia ini masuk deretan reksadana jagoan 2013. Top holdings pada reksadana ini adalah saham-saham MAYA, TLKM, BBCA, TMPI dan PGAS.
Return Reksadana Saham |
Produk | 2013 |
Millenium Equity | 71,76% |
Grow 2 Prosper | 25,38% |
Pratama Equity | 23,28% |
Pratama Saham | 16,41% |
First State IndoEquity High Conviction Fund | 13,55% |
Sam Indonesia Equity | 13,34% |
Dana Pratama Ekuitas | 13,12% |
IHSG | -0,98% |
sumber: Infovesta Utama, Bloomberg, Data Pasar |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati