KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah pelonggaran mobilitas, bisnis wisata mulai menggeliat lagi. Sejumlah desa wisata berbenah diri untuk menyambut wisatawan. Salah satunya, Desa Wisata Umbul Ponggok. Menurut Suyantoko, Kepala Divisi Wisata Berdesa BUMDes Tirta Mandiri Ponggok, pihaknya sudah mengubah strategi bisnis setelah pandemi Covid-19. Maklum, selama pandemi, Desa Wisata Umbul Ponggok mengalami kerugian hingga Rp 18 miliar karena harus menutup area wisata air alam yang menjadi andalan. Beruntung, berkat kegigihan warga sekitar merawat lingkungan desa serta efisiensi yang BUMDes Tirta Mandiri Ponggok lakukan, desa wisata yang terletak di, Klaten, Jawa Tengah, tersebut bisa bertahan.
Inilah resep Umbul Ponggok dan Panglipuran menarik pelancong
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah pelonggaran mobilitas, bisnis wisata mulai menggeliat lagi. Sejumlah desa wisata berbenah diri untuk menyambut wisatawan. Salah satunya, Desa Wisata Umbul Ponggok. Menurut Suyantoko, Kepala Divisi Wisata Berdesa BUMDes Tirta Mandiri Ponggok, pihaknya sudah mengubah strategi bisnis setelah pandemi Covid-19. Maklum, selama pandemi, Desa Wisata Umbul Ponggok mengalami kerugian hingga Rp 18 miliar karena harus menutup area wisata air alam yang menjadi andalan. Beruntung, berkat kegigihan warga sekitar merawat lingkungan desa serta efisiensi yang BUMDes Tirta Mandiri Ponggok lakukan, desa wisata yang terletak di, Klaten, Jawa Tengah, tersebut bisa bertahan.