JAKARTA. Menemani aktivitas pagi Anda, KONTAN menyajikan sejumlah berita di halaman bursa saham Harian KONTAN edisi Jumat (8/8), berikut ini. Laba Emiten Ritel Tergerus Laba bersih semester I sebagian emiten ritel melorot meski masih mampu membukukan kenaikan pendapatan. Para analis menilai, di semester II emiten ritel masih harus berjibaku dengan berbagai tantangan terutama soal persaingan pangsa pasar yang makin ketat.
Ini nampak pada pendapatan PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) naik 25,6% menjadi Rp 5,5 triliun. Namun, laba bersih MAPI turun 31% menjadi Rp 100,36 miliar. Turunnya laba bersih MAPI disebabkan melemahnya nilai tukar rupiah, kenaikan suku bunga dan peningkatan beban operasional. Maklum, sebagian besar produk MAPI merek luar negeri. Hal serupa dialami PT Hero Supermarket Tbk (HERO). Pendapatan HERO naik 17,32% secara year-on-year menjadi Rp 6,5 triliun. Namun, laba bersih HERO rontok 21,7% menjadi Rp 94,75 miliar. Beban yang menggunung dan naiknya beban gaji karyawan mengempiskan margin laba bersih HERO. Nasib PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dan PT Electronic City Tbk (ECII) tak jauh berbeda. Pendapatan ECII tumbuh 14,9% menjadi Rp 1 triliun. Namun labanya merosot 22,14% jadi Rp 60,36 miliar. Sementara pendapatan RALS cuma naik 6,7% menjadi Rp 2,3 truliun dengan laba bersih stagnan Rp 100,7 miliar. PT Modernland Realty Tbk (MDLN) PT Modernland Realty Tbk (MDLN) akan menerbitkan new money notes berupa guaranteed senior notes US$ 98,45 juta. Jika menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) perĀ 5 Agustus, yakni Rp 11.733, surat utang ini senilai Rp 1,15 triliun. Aksi emiten tersebut dilakukan melalui anak usahanya Marquee Land Pte Ltd, yang bertempat di Singapura. "PenerbitanĀ dilakukan pada 5 Agustus dengan ditandatanganinya indenture," sebut Direktur Utama MDLN, William Honoris, dalam prospektus, Kamis, (7/8). Notes ini akan berjangka waktu lima tahun dan akan jatuh tempo pada 5 Agustus 2019. Surat utang itu memberi kupon 9,75% dan akan membayar bunga tiap 5 Februari dan 5 Agustus tiap tahun. Artinya MDLN akan membayar bunga pertama pada 5 Februari 2015. Untuk aksi ini, MDLN menunjuk The Bank of New York Mellon sebagai trustee dan agen penjamin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,17% menjadi 5.066,98, pada Kamis (7/8). Sebaliknya, bursa regional, yang tecermin dari laju indeks MSCI Asia Pasifik menurun 0,4%, diikuti sejumlah indeks seperti Shanghai yang melemah 1,3% dan Hang Seng menurun 0,9%. Meski menguat, IHSG masih rawan koreksi. Saat pertengahan perdagangan kemarin, IHSG sempat menyusut, sebelum ditutup positif. Alwi Assegaf, analis Universal Broker Indonesia menilai, kenaikan indeks disebabkan faktor bargain hunting, dimana kondisi luar negeri belum stabil. "Kekhawatiran krisis Ukraina memicu investor mengambil aksi menghindari risiko, sehingga mereka beralih dari aset berisiko ke aset save haven. Ini memicu koreksi pada bursa saham," ujar dia.
Lanjar Nafi Taulat, analis Reliance Securities menambahkan, gugatan salah satu calon presiden di sidang MK yang masih alot turut menekan IHSG. Investor asing mencatatkan net sell senilai Rp 237,59 miliar kemarin. Meski rawan koreksi, Alwi melihat IHSG masih sanggup menguat, dengan pergerakan di level support 5.025 dan resistance 5.085, pada hari ini (8/8). Adapun Lanjar memprediksi IHSG tertekan dengan kisaran support 5.050 dan resistance 5.090. Sementara itu, empat dari 10 analis yang disurvei KONTAN memperkirakan IHSG pada hari ini menurun, adapun enam analis lainnya memprediksi indeks saham menguat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sandy Baskoro