JAKARTA. Menemani aktivitas pagi anda, kami menyajikan sejumlah berita di halaman bursa saham Harian KONTAN edisi Senin 25 Agustus 2014, sebagai berikut. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Setelah berjibaku dengan tenggat waktu pembayaran obligasi, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), sekali lagi, lolos dari jerat gagal bayar
(default). Emiten Grup Bakrie ini sukses merestrukturisasi obligasi senilai US$ 375 juta yang seharusnya jatuh tempo pada 12 Agustus 2014. BUMI mendapatkan perpanjangan waktu jatuh tempo obligasi menjadi 7 April 2018.
Restrukturisasi obligasi milik anak usaha BUMI, Enercoal Resources Pte Ltd, ini sudah direstui 98% pemegang obligasi yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) di Singapura, akhir pekan lalu. Dari beberapa kali pengajuan proposal restrukturisasi, RUPO menyetujui beberapa klausul yang diajukan manajemen BUMI. Akhirnya, BUMI bisa mendapat keringanan pembayaran bunga dari 9,25% menjadi 6% per tahun. BUMI pernah mengajukan proposal untuk menurunkan kupon utang menjadi 8,5%, kemudian mengajukan lagi permintaan penurunan bunga menjadi di bawah 7%. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mencari pendanaan. Emiten farmasi akan melaksanakan penawaran umum berkelanjutan (PUB) surat utang jangka menengah atau
medium term notes (MTN). Di tahap pertama, KAEF berniat menerbitkan MTN senilai Rp 200 miliar pada kuartal keempat tahun ini. "Kami usahakan tahun ini," ungkap Direktur Utama KAEF, Rusdi Rosman, kepada KONTAN, Jumat pekan lali. Kelak, KAEF akan memanfaatkan dana MTN untuk mendukung ekspansi, seperti membangun pabrik, menambah apotek, klinik dan laboratorium klinik. KAEF juga ingin membangun rumahsakit. Namun emiten farmasi pelat merah ini masih mencari mitra bisnis. Rusdi meyakinkan, KAEF akan memegang porsi mayoritas di proyek kerjasama itu. Dia berharap, pembangunan rumahsakit bisa dimulai pada tahun depan, jika telah menggandeng mitra yang tepat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,97% ke level 5.198,90. Pergerakan ini sejalan dengan bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific, yang naik 0,30% di pekan lalu. Analis Lautandhana Sekurindo Khrisna D Setiawan menilai, keputusan Mahkamah Konstitusi terkait hasil pemilihan umum presiden menjadi sentimen utama penggerak IHSG di pekan lalu. Namun ia menduga, di awal pekan ini, IHSG melemah. "Koreksi wajar setelah pengumuman MK sesuai harapan pasar," ujar Khrisna.
Alwy Assegaf, analis Universal Broker Indonesia, menyebutkan, pasar akan menunggu susunan kabinet. "Meski pengumuman kabinet masih lama, isu seputar kabinet akan mempengaruhi gerak IHSG," katanya. Dari eksternal, pidato Gubernur bank sentral AS (The Fed) Jannet Yellen pada akhir pekan lalu akan mempengaruhi pasar saham. Yellen menyebutkan, akselerasi pulihnya pasar tenaga kerja bisa mempercepat waktu kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, meski saat ini pemulihan masih terhambat. Alwy menebak, hari ini, IHSG akan melemah pada kisaran 5.180-5.223. Prediksi Khrisna, IHSG relatif melemah dengan range 5.172-5.224. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sandy Baskoro