JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi di tahun ini. Pada penutupan Rabu (3/9), IHSG mencapai 5.224,13. Secara year to date (ytd), ini artinya IHSG melonjak hingga 22,23%. Berdasarkan data statistik Bursa Efek Indonesia (BEI), saham sektor properti naik paling kencang yakni 41,21% secara ytd. Penguatan tajam ini juga didukung masuknya asing ke pasar saham. Asing mencatatkan beli bersih segede Rp 56,25 triliun secara ytd. Norico Gaman, Kepala Riset BNI Securities bilang, kenaikan IHSG merupakan efek dari rasa percaya diri pelaku pasar pada fundamental ekonomi Indonesia. "Neraca perdagangan Juli surplus, inflasi terjaga, suku bunga juga tetap di 7,5%," kata dia.
Inilah saatnya ambil keuntungan pada IHSG
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi di tahun ini. Pada penutupan Rabu (3/9), IHSG mencapai 5.224,13. Secara year to date (ytd), ini artinya IHSG melonjak hingga 22,23%. Berdasarkan data statistik Bursa Efek Indonesia (BEI), saham sektor properti naik paling kencang yakni 41,21% secara ytd. Penguatan tajam ini juga didukung masuknya asing ke pasar saham. Asing mencatatkan beli bersih segede Rp 56,25 triliun secara ytd. Norico Gaman, Kepala Riset BNI Securities bilang, kenaikan IHSG merupakan efek dari rasa percaya diri pelaku pasar pada fundamental ekonomi Indonesia. "Neraca perdagangan Juli surplus, inflasi terjaga, suku bunga juga tetap di 7,5%," kata dia.