Inilah Saham Blue Chip yang Layak Dilirik Saat LQ45 Melandai



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) layak untuk dipertimbangkan sebagai portofolio investasi. Harga saham blue chip ini tengah tren naik meski saham-saham lainnya sedang melemah atau bergerak datar.

Saham blue chip adalah saham lapis satu yang sudah lama terdaftar di bursa efek. Selain itu, saham blue chip memiliki fundamental kuat dan kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.

Di BEI, saham blue chip biasanya saham-saham yang terdaftar sebagai anggota LQ45 ataupu IDX 30. Pada perdagangan Senin (13/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,15% ke level 7.099,26.


Indeks LQ45 menguat 0,24% dan IDX30 hanya naik tipis 0,06% secara harian. Jika diukur secara year to date, kinerja kedua indeks ini masih suram dengan level pelemahan yang jauh lebih dalam dari IHSG. Saat IHSG dalam posisi -2,39%, LQ45 anjlok -7.73% dan IDX30 ambles 8,39%.

Padahal hingga akhir kuartal I-2024, performa LQ45 dan IDX30 masih unggul ketimbang IHSG. Kala itu, IHSG hanya menguat 0,22% sejak awal tahun 2024. Sedangkan LQ45 naik 1,59% dan IDX30 menguat 1,20%.

Baca Juga: Yield Dividen Saham Blue Chip Di Atas Bunga Obligasi ST012, Cek Jadwal Pembayarannya

Certified Elliott Wave Analyst Master Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus menyatakan ada peluang untuk mencuil cuan saat performa LQ45 dan IDX30 sedang lunglai. Bagi investor jangka panjang, situasi saat ini bisa menjadi peluang untuk mengoleksi saham-saham blue chip dengan strategi buy on weakness.

Terutama pada saham yang sedang terkoreksi, tapi punya fundamental dan prospek bisnis yang apik. Menurut Daniel, investor bisa memanfaatkan "diskon" pada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Sementara untuk jangka pendek, pelaku pasar bisa memilah saham yang tekanan jualnya sedang mereda atau yang sedang strong uptrend seperti PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga melirik saham emiten perbankan dan telekomunikasi.  Ivan menyarankan BBRI dengan support Rp 4.520 dan resistance di Rp 5.050. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dengan support Rp 1.180 dan resistance di Rp 1.265, serta PT Indosat Tbk (ISAT) dengan support Rp 10.200 dan resistance di Rp 12.050.

Sedangkan Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menyarankan untuk memperbesar alokasi saham defensif, terutama dengan memilah valuasi yang masih murah. Audi menyematkan rekomendasi buy untuk TLKM dengan target harga Rp 4.300, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) target harga Rp 8.300 dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) target harga Rp 1.970 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto