KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Intip saham Top Losers LQ45 saat IHSG Melemah Hari Kamis (13/6). Ada 3 emiten yang alami penurunan tertinggi seperti saham MBMA, saham TLKM, dan saham INTP. Pada akhir hari perdagangan, saham MBMA (PT Merdeka Battery Materials Tbk) ditutup dengan penurunan, mencapai harga Rp 590 per saham. Dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada Rabu (12/6), harga saham MBMA turun sebesar 2,48% dari Rp 605. Saham ini dibuka lebih tinggi dari harga penutupan sehari sebelumnya, yaitu Rp 615 per saham.
Selama perdagangan, saham MBMA mencapai harga tertinggi di Rp 615 dan terendah di Rp 590, sebelum akhirnya ditutup turun Rp 15 dalam satu hari. Baca Juga:
IHSG Turun 0,27% ke 6.831 Kamis (13/6), BRIS, MAPI, PTBA Top Gainers LQ45 Jika dibandingkan dengan tujuh hari yang lalu, tepatnya pada 6 Juni 2024, harga saham MBMA naik sebesar 3,51% dari Rp 570. Namun, jika dilihat sejak setahun yang lalu, pada 13 Juni 2023, harga saham ini mengalami penurunan sebesar -22,88% dari Rp 765. Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), total nilai transaksi saham MBMA mencapai Rp 16,80 miliar dengan volume perdagangan mencapai 278.651 lot. Dengan laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp 2, saham MBMA memiliki rasio harga terhadap laba (PER) sebesar 302,50 kali. Sedangkan, rasio harga terhadap nilai buku (PBV) saham ini tercatat sebesar 2,71 kali.
TLKM Turun Lebih dari 2%
Nah, untuk saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turut alami penurunan pada perdagangan Kamis ini dengan ditutup di harga Rp 2.840 per saham. Dibandingkan dengan penutupan Rabu (12/6), harga saham TLKM turun 2,74% dari Rp 2.920. Membuka perdagangan di atas harga penutupan sebelumnya, TLKM memulai hari di Rp 2.940 per saham. Sepanjang perdagangan, harga saham TLKM bergerak antara Rp 2.940 sebagai titik tertinggi dan Rp 2.830 sebagai titik terendah. Pada akhirnya, TLKM ditutup turun Rp 80 per saham. Ketika dibandingkan dengan seminggu yang lalu (6 Juni 2024), emiten indeks LQ45 ini sudah turun 6,89% dari harga saat itu (Rp 3.050). Perlu diingat bahwa dalam setahun terakhir (sejak 13 Juni 2023), harga saham TLKM turun 29,53% dari harga saat itu (Rp 4.030). Pihak BEI mencatat total nilai transaksi saham TLKM mencapai Rp 274,40 miliar, dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 957.400 lot. Meskipun mengalami penurunan harga, perlu diingat bahwa EPS (laba bersih per saham) TLKM adalah Rp 244. Hal ini berarti bahwa PER (price to earning ratio) saham TLKM adalah 11,97 kali. PBV (price to book value) TLKM tercatat 2,04 kali.
INTP Turut Melemah
Terakhir, ada saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mengalami penurunan pada perdagangan hari Kamis (13/6), ditutup di harga Rp 7.400 per saham. Dibandingkan dengan penutupan Rabu (12/6), harga saham INTP turun 1,99% dari Rp 7.550. Membuka perdagangan di atas harga penutupan sebelumnya, INTP memulai hari di Rp 7.600 per saham. Sepanjang perdagangan, harga saham INTP bergerak antara Rp 7.800 sebagai titik tertinggi dan Rp 7.350 sebagai titik terendah. Pada akhirnya, INTP ditutup turun Rp 150 per saham. Menariknya, saat penutupan harga bid (harga beli) dan offer (harga jual) terendah tercatat sama-sama Rp 0 per saham.
Perlu diingat bahwa dalam seminggu terakhir (sejak 6 Juni 2024), salah satu saham indeks LQ45 sudah naik 1,37% dari harga saat itu (Rp 7.300). Perlu diingat bahwa dalam setahun terakhir (sejak 13 Juni 2023), harga saham INTP turun 24,49% dari harga saat itu (Rp 9.800). BEI mencatat total nilai transaksi saham INTP mencapai Rp 26,60 miliar, dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 35.126 lot. Saat emiten ini mengalami penurunan, perlu diingat bahwa EPS (laba bersih per saham) INTP adalah Rp 259. Hal ini berarti bahwa PER (price to earning ratio) saham INTP adalah 29,15 kali. PBV (price to book value) INTP tercatat 1,31 kali. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News