Inilah saham peraih angin positif pemilu



JAKARTA. Pemilihan umum legislatif usai digelar, kemarin. Berdasarkan hitungan cepat KOMPAS hingga pukul 19.40 WIB, kemarin, suara bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang mengusung calon presiden Joko Widodo (Jokowi) masih unggul dengan 19,33% suara. Partai Golkar membuntuti dengan memperoleh 14,87% suara, serta Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan 11,67% suara.

Hasil pemilu legislatif versi quick count tersebut sudah sesuai proyeksi pasar. Analis memperkirakan, perhelatan pemilu yang berjalan aman dan lancar akan membawa dampak positif pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Analis Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya memperkirakan, kesuksesan penyelenggaraan pemilihan umum legislatif dapat mendongkrak IHSG, tanpa melihat partai mana yang menang.


Kata dia, pergantian kekuasaan biasanya membawa optimisme terhadap perbaikan pemerintahan di segala bidang, termasuk perbaikan ekonomi. Nah, dengan pemilu yang berjalan aman plus kondisi makro ekonomi Indonesia yang membaik, William yakin, banyak investor asing yang akan masuk ke pasar saham Indonesia.

Menurut William, pemilu yang berlangsung aman dan ekonomi yang membaik akan mendongkrak daya beli masyarakat. Terlebih, uang beredar juga akan meningkat untuk kepentingan kampanye politik karena tak lama lagi akan digelar pemilu presiden, Juni mendatang.

Dus, emiten barang konsumsi akan mendapatkan berkah. Emiten perbankan juga akan terdongkrak. "Arus dana yang masuk akan ke bank lebih dulu," imbuh dia. Untuk kedua sektor tersebut, William menjagokan saham-saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Basis kinerja

Selain, perbankan dan barang konsumsi, Kepala Riset Batavia Prosperindo Sekuritas, Andy Ferdinand mengatakan, emiten sektor infrastruktur juga bakal naik daun tahun ini. Apalagi, kalau pemimpin mendatang menaruh perhatian pada sektor infrastruktur. Menilik sejumlah pemberitaan, kata Andy, Jokowi merupakan salah satu calon presiden favorit investor. Nah, hasil pemilu legislatif yang sementara ini menempatkan PDI-P di urutan teratas kian memuluskan partai tersebut mengusung Jokowi dalam pemilu presiden kelak.

Ia melihat, program-program Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta yang lebih mengedepankan infrastruktur bisa menjadi daya tarik investor, untuk memberikan perhatian lebih pada saham di sektor infrastruktur.

Namun, bagi Managing Director Investa Saran Mandiri, Jhon Veter, pilihan investasi investor di saham biasanya lebih dilandasi pertimbangan kinerja emiten, bukan pertimbangan politik. Investor tentu akan memilih emiten dengan kinerja yang elok.

Menurut Jhon, kinerja emiten bisa dibilang bagus jika return on equity (ROE) berada di atas 20%. "Perekonomian tidak terpengaruh pada politik, namun dipengaruhi oleh fundamental perusahaan," kata Jhon.

Beberapa emiten dengan prospek cemerlang tahun ini, menurut Jhon, antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Grup Astra, dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie