Inilah Sosok Miliarder Termuda Singapura, Dari Mana Harta Kekayaannya Berasal?



KONTAN.CO.ID - Kishin RK, yang mengelola kerajaan real estate bersama ayahnya yang seorang taipan, adalah miliarder termuda di Singapura dengan kekayaan bersih sebesar US$ 1,6 miliar pada usia 41 tahun.

Mengutip VNExpress, putra tunggal dari miliarder real estate Singapura Raj Kumar, Kishin adalah satu-satunya di antara sedikit miliarder di negara kota itu yang berusia di bawah 50 tahun yang mewarisi kekayaan keluarga.

Meskipun awalnya memiliki kehidupan yang mewah, ia tidak bergantung pada orang tuanya dan telah membangun usaha bisnis yang sukses yang semakin meningkatkan bisnis ayahnya.


Kishin bersekolah di Anglo-Chinese School (Independent) yang elit selama masa mudanya dan diperkenalkan ke dunia real estate pada usia 12 tahun, ketika ayahnya membantunya membeli apartemen pertamanya. 

Menurut Tatler Asia, sekitar waktu yang sama, ia mulai bergabung dengan ayahnya dalam pertemuan bisnis utama.

Ia bergabung dengan perusahaan keluarga tersebut pada tahun 2003 setelah meraih gelar sarjana bisnis. Tiga tahun kemudian, ia memutuskan untuk menjual apartemen seluas 5.000 meter persegi yang diberikan oleh orang tuanya dan menggunakan dana tersebut untuk meluncurkan RB Capital.

Baca Juga: Rekor Baru Elon Musk: Jadi Orang Pertama yang Kekayaannya Melampaui US$ 400 Miliar

Tidak seperti model perusahaan keluarganya yang mengakuisisi dan mengelola aset siap pakai, RB Capital berfokus pada pengembangan real estat, dengan menangani berbagai proyek di beberapa segmen, termasuk ruang ritel, gedung perkantoran, dan hotel.

Terkait pengembangan properti, pendekatan Kishin dapat disimpulkan sebagai "keanggunan dalam kesederhanaan."

"Semua yang saya coba lakukan sangat sederhana dan praktis, baik itu cara berpakaian maupun filosofi desain saya," ungkapnya kepada Business Times.

Kishin juga merambah bidang lain, mendirikan perusahaan pengiriman makanan daring TiffinLabs pada tahun 2019, tepat sebelum Covid-19 mengganggu ekonomi global, Forbes melaporkan. Sejak saat itu, perusahaan tersebut telah berkembang di Singapura, Thailand, dan Malaysia.

Beberapa waktu kemudian, ia dan ayahnya menyadari adanya peluang untuk mengembangkan kedua bisnis mereka dengan berkolaborasi dalam berbagai proyek.

Baca Juga: Musk Ciptakan Dokter AI yang Menggemparkan, Tersembunyi di Lebih dari 400 Juta Ponsel

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie