JAKARTA. PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) siap menggebrak jagat sepakbola Tanah Air. Berniat masuk Bursa Efek Indonesia, klub berjuluk Maung Bandung ini mengincar dana Rp 200 miliar dari penjualan 45% saham initial public offering (IPO). Namun, langkah Persib masuk bursa saham bukan tanpa tantangan. Bahkan rencana IPO Persib dinilai tidak prospektif. Lukas Setia Atmaja, pengamat pasar modal Prasetya Business School menilai, IPO Persib terhambat oleh kultur industri sepakbola di Indonesia. Kompetisi sepakbola masih carut-marut karena perebutan kekuasaan di tingkat pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Hal ini membuat pertandingan sepakbola kurang menarik, baik sebagai tontonan maupun bagi sponsor.
Inilah tantangan IPO Persib Bandung
JAKARTA. PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) siap menggebrak jagat sepakbola Tanah Air. Berniat masuk Bursa Efek Indonesia, klub berjuluk Maung Bandung ini mengincar dana Rp 200 miliar dari penjualan 45% saham initial public offering (IPO). Namun, langkah Persib masuk bursa saham bukan tanpa tantangan. Bahkan rencana IPO Persib dinilai tidak prospektif. Lukas Setia Atmaja, pengamat pasar modal Prasetya Business School menilai, IPO Persib terhambat oleh kultur industri sepakbola di Indonesia. Kompetisi sepakbola masih carut-marut karena perebutan kekuasaan di tingkat pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Hal ini membuat pertandingan sepakbola kurang menarik, baik sebagai tontonan maupun bagi sponsor.