JAKARTA. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tawarkan teknologi pengendalian konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi melalui kartu kendali berbasis smart card. Kartu pintar mirip e-Toll ini dilengkapi chip atau memori yang berisi data kendaraan, seperti STNK dan jatah konsumsi BBM bersubsidi. Apabila terjadi transaksi pembelian BBM bersubsidi di SPBU, maka otomatis volume BBM bersubsidi yang menjadi jatah ikut berkurang. "Jika jatah volume konsumsi BBM hanya 10 liter per hari, terus membeli 15 liter, maka kelebihan harus menggunakan BBM non subsidi ," kata Unggul Priyanto, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi, Energi, dan Mineral di Jakarta, Rabu (3/5).
Inilah teknologi pembatasan BBM hasil riset BPPT
JAKARTA. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tawarkan teknologi pengendalian konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi melalui kartu kendali berbasis smart card. Kartu pintar mirip e-Toll ini dilengkapi chip atau memori yang berisi data kendaraan, seperti STNK dan jatah konsumsi BBM bersubsidi. Apabila terjadi transaksi pembelian BBM bersubsidi di SPBU, maka otomatis volume BBM bersubsidi yang menjadi jatah ikut berkurang. "Jika jatah volume konsumsi BBM hanya 10 liter per hari, terus membeli 15 liter, maka kelebihan harus menggunakan BBM non subsidi ," kata Unggul Priyanto, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi, Energi, dan Mineral di Jakarta, Rabu (3/5).