JAKARTA. Beberapa hari belakangan ini nilai tukar rupiah menunjukkan pelemahan. Menurut Menteri Keuangan Chatib Basri, ada tiga hal yang menjadi pemicu. Pertama, ketatnya kompetisi politik yang berlangsung antara dua calon presiden membuat ketidakpastian siapa yang bakal menang pada pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli mendatang. "Mungkin hasil dari quick count selisihnya dikit. Kita kemudian menunggu hasil Komisi Pemilihan Umum (KPU), KPU kemudian nunggu Mahkamah Konstitusi," kata Chatib. Ketidakpastian terhadap pemilu inilah yang kemudian membuat rupiah melemah mencapai Rp 11.300 - Rp 11.600 per dollar AS. Pemicu kedua, menurut Chatib disebabkan oleh defisit perdagangan yang terjadi pada Mei 2014 yang membuat rupiah melemah menjadi Rp 11.600-Rp 11.800 per dollar AS. Ketiga yang menyebabkan rupiah semakin melemah sampai dengan Rp 12.000, adalah situasi di Irak ditambah lagi kenaikan harga minyak yang terjadi. "Tapi saya bilang ini semua temporer", tegas Chatib.
Inilah tiga penyebab pelemahan rupiah versi Menkeu
JAKARTA. Beberapa hari belakangan ini nilai tukar rupiah menunjukkan pelemahan. Menurut Menteri Keuangan Chatib Basri, ada tiga hal yang menjadi pemicu. Pertama, ketatnya kompetisi politik yang berlangsung antara dua calon presiden membuat ketidakpastian siapa yang bakal menang pada pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli mendatang. "Mungkin hasil dari quick count selisihnya dikit. Kita kemudian menunggu hasil Komisi Pemilihan Umum (KPU), KPU kemudian nunggu Mahkamah Konstitusi," kata Chatib. Ketidakpastian terhadap pemilu inilah yang kemudian membuat rupiah melemah mencapai Rp 11.300 - Rp 11.600 per dollar AS. Pemicu kedua, menurut Chatib disebabkan oleh defisit perdagangan yang terjadi pada Mei 2014 yang membuat rupiah melemah menjadi Rp 11.600-Rp 11.800 per dollar AS. Ketiga yang menyebabkan rupiah semakin melemah sampai dengan Rp 12.000, adalah situasi di Irak ditambah lagi kenaikan harga minyak yang terjadi. "Tapi saya bilang ini semua temporer", tegas Chatib.