Inilah titik demontrasi di Jakarta



JAKARTA. Seluruh elemen masyarakat mulai dari buruh sampai mahasiswa, Jumat (30/3), akan turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa terkait penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Lebih dari 12.000 peserta unjuk rasa akan melakukan aksinya di berbagai titik. Jumlah yang besar itu terjadi lantaran tepat hari ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan memutuskan kebijakan soal kenaikan harga BBM dalam rapat paripurna pukul 10.00 ini.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, aparat kepolisian saat ini sudah bersiaga untuk mengawal aksi unjuk rasa. Sekitar 22.000 personel keamanan dikerahkan, sebanyak 14.000 di antaranya dari Polri sementara sisanya bantuan dari TNI.


"Kami harapkan masyarakat bisa menyampaikan pendapatnya dengan tertib dan tidak mengganggu kepentingan umum atau merusak fasilitas umum," ungkap Rikwanto saat dihubungi pada Jumat pagi.

Inilah daftar titik unjuk rasa yang terjadi hari ini, yang dihimpun dari data Polda Metro Jaya:

1. Pukul 08.00 di Gedung DPRD Kota Tangerang, unjuk rasa oleh HIMATA dan GMNI, menolak kenaikan harga BBM. Massa mencapai 150 orang. 2. Pukul 08.00 di Bundaran HI dan Gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa dilakukan Federasi Serikat Pekerja Logam & Mesin (FSP LEM-SPSI) untuk menolak kenaikan harga BBM. Estimasi massa mencapai 500 orang.

3. Pukul 09.00 di Gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa dilakukan oleh HKTI Depok untuk menolak kenaikan harga BBM dan menurunkan harga. Jumlah massa sekitar 25 orang.

4. Pukul 09.00 di Gedung DPR/MPR RI, UNRAS oleh FAM UI, 20 orang menolak kenaikan harga BBM dan turunkan harga.

5. Pukul 09.00 di Gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa dilakukan oleh PDI Perjuangan untuk menolak kenaikan harga BBM. Jumlah massa mencapai 1.000 orang.

6. Pukul 09.00 di Gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa dilakukan oleh Partai Bulan Bintang (PBB), menolak kenaikan harga BBM. Jumlah massa mencapai 300 orang.

7. Pukul 09.00 di Gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa dilakukan oleh Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) untuk menolak kenaikan harga BBM. Massa mencapai 100 orang.

8. Pukul 09.00 di Gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa dilakukan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia-KSPI (PB PGRI, FSP KEP, FSPMI, FSP KAHUTINDO, FSP FARKES-REF, ASPEK Indonesia, FSP ISI, SP PPMI, FSP PAR-Reformasi) untuk menolak kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik, berlakukan upah layak, dan menerapkan jaminan sosial. Massa diperkirakan mencapai 3.000 orang.

9. Pukul 09.00 di Gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa dilakukan oleh Serikat Buruh Sejahtera Indonesia 1992 (SBSI) Jakarta Utara untuk menolak kenaikan harga BBM. Jumlah demonstran 500 orang.

10. Pukul 09.00 di Gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa dilakukan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) untuk menolak kenaikan harga BBM. Jumlah massa 1.500-2.000 orang.

11. Pukul 09.00 di Gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa dilakukan oleh Dewan Eksekutif Nasional Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (Dewan Eksekutif Nasional KSBSI) untuk menolak kenaikan harga BBM. Jumlah massa mencapai 300 orang.

12. Pukul 09.00 di Gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa dilakukan oleh BEM Universitas Indonesia 2012 (BEM-UI 2012) untuk menolak kenaikan harga BBM. Estimasi massa 100 orang.

13. Pukul 09.00 di Gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa dilakukan oleh Front Oposisi Rakyat-FOR Indonesia (PRP, KSN, FSBKU, SHI, Walhi, KPA, KPRI, KSPSI, Serabutan, SBJP). Mereka menolak kenaikan harga BBM, anggaran pendapatan belanja negara perubahan (APBNP), dan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Jumlah massa 500 orang.

14. Pukul 10.00 di Gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa dilakukan oleh Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) untuk menolak kenaikan harga BBM. Jumlah massa sekitar 200 orang.

15. Pukul 11.00 di Gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa dilakukan oleh Serikat Pekerja Nasional DKI Jakarta (SPN DKI Jakarta) untuk menolak kenaikan harga BBM. Jumlah massa mencapai 500 orang.

16. Pukul 08.00 di Kantor Kemenpan Jakarta Selatan dan Gedung DPR/MPR RI, unjuk rasa dilakukan oleh Komite Guru Bekasi (KGB) sebanyak 250 orang. Mereka meminta pencabutan surat edaran Menpan Nomor 5/2010 karena diskriminasi adanya tenaga honorer K1 dan K2 dengan acuan PP yang lama (PP Nomor 48/2005 juncto PP Nomor 43/2007) dan pengangkatan menjadi PNS. Massa berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jambi. 17. Pukul 13.00 di depan Kantor LBH Jakarta, unjuk rasa dilakukan oleh Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia-Konami (UBK, STKIP, UMJ, UIJ, USNI, ST Thamrin, Unas, UKI UMT, Unpam, UIN, KAMJAK). Mereka menuntut pembatalan kenaikan harga BBM, turunkan SBY-Boediono, ganti rezim ganti sistem, serta kembali ke UUD 1945 dan Pancasila. Estimasi massa 200 orang. 18. Pukul 13.30 di Bundaran HI dan depan Istana Negara, unjuk rasa dilakukan oleh Forum Umat Islam (FPI, KISDI, DDI, BKSPPI, NU, Muhammadiyah, HDI, GMPI, Hidayatullah, Majelis Mujahidin, JAT, GARIS, MER-C, KISPA, GPI, FBR, PPP, PBR, PKNU, KAU, ICMI, FPIS). Mereka menuntut aksi sejuta umat Indonesia Tanpa Maksiat, membubarkan Ahmadiyah, dan menolak kenaikan harga BBM. Massa mencapai 1.000 orang. 19. Pukul 09.00 di Kantor Kementerian BUMN dan Kantor Kementerian Keuangan di Jakarta Pusat, unjuk rasa dilakukan oleh Serikat Pekerja Forum Komunikasi Karyawan PT Dirgantara Indonesia (FKK-PT DI). Mereka meminta penyelesaian pembayaran hak-hak mantan karyawan PT DI yang tergabung dalam FKK-PT DI. Massa sekitar 200 orang.

20. Pukul 14.00 di Komplek Makam Al Haddad di Koja, Jakarta Utara, unjuk pengosongan dan pendudukan/pengambilalihan Komplek Makam Al Haddad (Mbah Priok) oleh ahli waris Habib Muhammad bin Ahmad Jein Al Haddad, tim advokasi Mohammad Al Haddad, dan ormas Islam. Massa yang dikerahkan sekitar 500 orang.(Sabrina Asril | Tri Wahono/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri