KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan perbankan bergegas menyambut devisa hasil ekspor (DHE) yang bakal ditampung di dalam negeri. Terlebih, regulator menemukan 200 perusahaan yang berpotensi parkirkan DHE sumber daya alam (SDA) mereka di dalam negeri pada tahun 2023.
Research & Consulting Manager PT Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro menyatakan kinerja saham bank besar seperti
BBNI,
BBRI,
BBCA, dan
BMRI masih bisa diandalkan tahun ini. Faktor utamanya masih ditopang oleh penguatan pertumbuhan kredit yang diproyeksi dua digit. "Lalu pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK juga akan meningkat. Ditambah lagi, jika bank-bank besar tersebut dipilih oleh BI menjadi bank DHE maka akan menjadi faktor positif tambahan," ujar Nico kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.
Ia menargetkan harga saham besar ini terus meningkat di sepanjang tahun ini. Adapun target BBCA di level Rp 9.300, BBRI pada Rp 5.500 dan BMRI Rp 11.700. Kemudian BBNI di posisi Rp 11.200 dan BBTN pada Rp 1.900.
Baca Juga: Analis Memprediksi Kinerja Emiten LQ45 Bakal Melampaui Konsensus Ini juga tak terlepas dari musim pelaporan kinerja keuangan emiten perbankan untuk buku tahun 2022 sudah di mulai sejak pekan ini. Analis yakin kelompok bank besar masih mampu melipatgandakan laba bersih sehingga penopang harga saham pada 2023. Nico menyebut laba bank besar akan meningkat signifikan di tahun 2022 secara
full year. Sebab, Infovesta Utama melihat tren perkembangan laba bersih kelompok bank jumbo ini telah terjadi sejak kuartal pertama hingga ketiga 2022. Ia menyebut bank-bank besar mencatatkan pertumbuhan kredit yang solid pada tahun lalu. Ini ikut mendukung kenaikan
net interest margin (NIM) bank besar pada 2022.
"
Forecast net income BBCA naik 24% menjadi Rp 38,91 triliun, BBRI naik 47% jadi Rp 49,26 triliun. Lalu Bank Mandiri naik 41% jadi Rp 39,61 triliun, BBNI naik 62% menjadi Rp 17,7 triliun, dan BBTN tumbuh 22% jadi Rp 2,9 triliun, " pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi