Injak usia 72 tahun, BNI menyambut disrupsi teknologi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menginjak usia 72 tahun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan pencapaian antara lain dengan melahirkan berbagai fitur layanan perintis, mencetak banyak pemimpin di korporasi nasional, turut mendukung percepatan pembangunan infrastruktur nasional, serta memberikan perhatian khusus kepada perkembangan usaha rakyat kecil.

BNI telah melalui berbagai masa sulit pada empat era perbankan, mulai dari era Kemerdekaan, era Bank Berdjoeang, era Pasca Krisis Moneter, hingga Perbankan Modern seperti saat ini, tanpa mengubah identitasnya.

Langkah yang dilakukan BNI antara lain dengan bertransformasi dari sejak dilahirkan pada 5 Juli 1946 (era Kemerdekaan) sebagai bank penopang Kedaulatan Moneter Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga kini menjadi bank pelopor layanan digital (era disrupsi teknologi).


Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menegaskan, pada era disrupsi teknologi yang cepat berubah dan menuntut mobilitas tinggi, BNI berupaya menjadi pelopor layanan perbankan yang berbasis digital. Hal ini dilakukan melalui tranformasi digital, mulai dari perbaikan proses internal, mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang melek teknologi, hingga menawarkan berbagai layanan dan produk elektronik serta digital kepada nasabah.

Produk digital yang disiapkan adalah mulai dari mobile banking, digital loan, mobile remittance, Chat Banking hingga aplikasi pembayaran berbasis QR Code, Yap!

“Bagi BNI, transformasi menuju layanan digital ini merupakan keharusan, karena tuntutan dan juga tantangan untuk menjadi bank yang tetap relevan serta dapat menawarkan solusi layanan yang serba cepat, fleksibel, dan mobile kepada nasabah," ujarnya dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (5/7).

Pihaknya menambahkan, BNI juga tetap fokus ke segmen UMKM. Salah satunya melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada lebih dari 377.000 debitur kecil senilai lebih dari Rp 45 triliun. BNI juga menjadi bank yang menjadi pelopor penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Non Tunai Program Keluarga Harapan (PKH) sejak tahun 2016 kepada sekitar 4 juta Keluarga Penerima Manfaat dengan nilai penyaluran mencapai total Rp 8,8 triliun.

BNI juga membantu penyaluran Bansos Bantuan Pangan Non Tunai kepada lebih dari 3 juta keluarga dengan total nilai penyaluran mencapai Rp 1,9 triliun. Pada dunia pendidikan, BNI menyalurkan bantuan Program Indonesia Pintar atau PIP kepada lebih dari 3,5 juta pelajar di Tanah Air senilai total Rp 5 triliun.

“Hingga kini, BNI telah menyalurkan 1,5 juta Kartu Tani serta hak pengelolaan Hutan Sosial seluas hampir 15.000 Hektar kepada sekitar 12.000 warga masyarakat. Hal ini sebagai bentuk dukungan BNI terhadap pembangunan negeri,” ujar Baiquni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati