JAKARTA. Meski sepanjang tahun ini terlihat gencar suntikan modal ke para start up seperti Gojek, Grab atau yang terakhir Traveloka, sejatinya pertumbuhan industri start up tengah melambat. Menurut Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Start Up Indonesia (Amvesindo), Jefri Rudyanto Sirait, investasi pemodal ke usaha rintisan atau start up tahun ini memang turun dari tahun lalu. "Ada penurunan kurang lebih 7%-8% secara number of deals, baik di dunia, regional dan indonesia," katanya pada KONTAN, Selasa (31/8). Penurunan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari penurunan akuisisi start up yang punya potensi hingga tingkatan pendanaan yang dikucurkan para pemodal.
Injeksi ke start up turun 8%
JAKARTA. Meski sepanjang tahun ini terlihat gencar suntikan modal ke para start up seperti Gojek, Grab atau yang terakhir Traveloka, sejatinya pertumbuhan industri start up tengah melambat. Menurut Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Start Up Indonesia (Amvesindo), Jefri Rudyanto Sirait, investasi pemodal ke usaha rintisan atau start up tahun ini memang turun dari tahun lalu. "Ada penurunan kurang lebih 7%-8% secara number of deals, baik di dunia, regional dan indonesia," katanya pada KONTAN, Selasa (31/8). Penurunan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari penurunan akuisisi start up yang punya potensi hingga tingkatan pendanaan yang dikucurkan para pemodal.