JAKARTA. PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA ngebet bisa mendekap kontrak baru senilai Rp 2 triliun tahun ini. Dari porsi tersebut, perusahaan berharap 25% adalah sumbangsih dari kontrak di luar negeri. Sementara sisanya berasal dari pesanan dalam negeri yang kebanyakan dari PT Kereta Api Indonesia alias KAI. Untuk pasar mancanegara, perusahaan sedang bersiap-siap memasuki pasar baru di Timur Tengah yakni ke Iran. Tak tanggung-tanggung, INKA berencana akan memasok sekitar 100 unit kereta api dengan nilai kontrak mencapai sekitar € 70 juta. "Tahun ini kami akan coba ke Iran untuk memasok kereta penumpang," kata Direktur Utama INKA Agus Haryata Purnomo, Selasa, (11/2). Meski demikian sampai saat ini perusahaan masih belum mengantongi kontrak yang dimaksud. Dengan alasan masih dalam proses pembicaraan antara kedua belah pihak.
INKA bidik kontrak baru Rp 2 triliun tahun ini
JAKARTA. PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA ngebet bisa mendekap kontrak baru senilai Rp 2 triliun tahun ini. Dari porsi tersebut, perusahaan berharap 25% adalah sumbangsih dari kontrak di luar negeri. Sementara sisanya berasal dari pesanan dalam negeri yang kebanyakan dari PT Kereta Api Indonesia alias KAI. Untuk pasar mancanegara, perusahaan sedang bersiap-siap memasuki pasar baru di Timur Tengah yakni ke Iran. Tak tanggung-tanggung, INKA berencana akan memasok sekitar 100 unit kereta api dengan nilai kontrak mencapai sekitar € 70 juta. "Tahun ini kami akan coba ke Iran untuk memasok kereta penumpang," kata Direktur Utama INKA Agus Haryata Purnomo, Selasa, (11/2). Meski demikian sampai saat ini perusahaan masih belum mengantongi kontrak yang dimaksud. Dengan alasan masih dalam proses pembicaraan antara kedua belah pihak.