JAKARTA. PT Industri Kereta Api (INKA) berharap bisa memenangkan proyek pembuatan 200 unit busway gandeng dari Badan Layanan Umum (BLU) Trans Jakarta.Direktur Utama INKA Roos Diatmoko berharap, perusahaan dalam negeri yang bakal mengerjakannya proyek pembuatan busway daripada harus mengimpor dari Taiwan. Apalagi, total kebutuhan busway gandeng untuk dapat melayani koridor busway di wilayah Jakarta dalam tiga hingga empat tahun mendatang cukup besar yakni mencapai 700 unit. Sampai sekarang, INKA sudah menggarap 21 unit busway gandeng yang telah dioperasikan sejak Januari 2012. Nah, Roos berharap, pihaknya kembali dipercaya untuk membuat bus-bus tersebut.Dia optimistis, nantinya, bakal bisa menyelesaikan pengerjaan proyek 200 busway gandeng tersebut dalam 2,5 tahun hingga 3 tahun ke depan.Roos memperkirakan, untuk menggarap satu unit busway gandeng akan menelan biaya berkisar Rp 3,5 miliar - Rp 3,7 miliar.Proyek busway gandeng ini merupakan senjata bagi perseroan untuk mencatat kinerja positif ke depan. Maklum, hingga kini, perusahaan masih tercatat merugi. Sayangnya manajemen INKA enggan merinci kinerjanya sejauh ini.Sebelumnya, akhir Juli 2012, perusahaan pelat merah ini telah lebih dahulu memenangkan tender pengerjaan 18 unit busway gandeng dari Dinas Perhubungan DKI. Busway tersebut disiapkan sebagai cadangan. Nilai tender ini mencapai Rp 70 miliar.INKA menargetkan proyek 18 busway gandeng tersebut akan rampung pada Desember tahun ini. Saat ini, pengerjaan sudah berlangsung, dan telah mencapai tahap pembuatan boks atau chasis.Nantinya, busway gandeng itu akan dioperasikan di koridor 11 untuk menggantikan busway single yang telah beroperasi selama ini. Busway gandeng ini akan dapat menampung sekitar 160-170 penupang untuk sekali jalan.Tahun ini, perseroan mengincar pendapatan sebesar Rp 700 miliar. Di semester pertama tahun ini, INKA masih merugi.Nah, demi mengejar ketertinggalan dan untuk mencapai target pendapatan tahun ini, maka perseroan berusaha ngebut penyelesaian proyek-proyek yang sudah didapat dalam enam bulan terakhir.Sekedar Informasi saban tahun, perseroan mendapatkan proyek dari Kementrian Perhubungan untuk pembuatan kereta api. INKA adalah perusahaan BUMN yang sudah berdiri sejak 1981 silam, dan berkonsentrasi di bidang lokomotif.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
INKA incar proyek 200 busway gandeng
JAKARTA. PT Industri Kereta Api (INKA) berharap bisa memenangkan proyek pembuatan 200 unit busway gandeng dari Badan Layanan Umum (BLU) Trans Jakarta.Direktur Utama INKA Roos Diatmoko berharap, perusahaan dalam negeri yang bakal mengerjakannya proyek pembuatan busway daripada harus mengimpor dari Taiwan. Apalagi, total kebutuhan busway gandeng untuk dapat melayani koridor busway di wilayah Jakarta dalam tiga hingga empat tahun mendatang cukup besar yakni mencapai 700 unit. Sampai sekarang, INKA sudah menggarap 21 unit busway gandeng yang telah dioperasikan sejak Januari 2012. Nah, Roos berharap, pihaknya kembali dipercaya untuk membuat bus-bus tersebut.Dia optimistis, nantinya, bakal bisa menyelesaikan pengerjaan proyek 200 busway gandeng tersebut dalam 2,5 tahun hingga 3 tahun ke depan.Roos memperkirakan, untuk menggarap satu unit busway gandeng akan menelan biaya berkisar Rp 3,5 miliar - Rp 3,7 miliar.Proyek busway gandeng ini merupakan senjata bagi perseroan untuk mencatat kinerja positif ke depan. Maklum, hingga kini, perusahaan masih tercatat merugi. Sayangnya manajemen INKA enggan merinci kinerjanya sejauh ini.Sebelumnya, akhir Juli 2012, perusahaan pelat merah ini telah lebih dahulu memenangkan tender pengerjaan 18 unit busway gandeng dari Dinas Perhubungan DKI. Busway tersebut disiapkan sebagai cadangan. Nilai tender ini mencapai Rp 70 miliar.INKA menargetkan proyek 18 busway gandeng tersebut akan rampung pada Desember tahun ini. Saat ini, pengerjaan sudah berlangsung, dan telah mencapai tahap pembuatan boks atau chasis.Nantinya, busway gandeng itu akan dioperasikan di koridor 11 untuk menggantikan busway single yang telah beroperasi selama ini. Busway gandeng ini akan dapat menampung sekitar 160-170 penupang untuk sekali jalan.Tahun ini, perseroan mengincar pendapatan sebesar Rp 700 miliar. Di semester pertama tahun ini, INKA masih merugi.Nah, demi mengejar ketertinggalan dan untuk mencapai target pendapatan tahun ini, maka perseroan berusaha ngebut penyelesaian proyek-proyek yang sudah didapat dalam enam bulan terakhir.Sekedar Informasi saban tahun, perseroan mendapatkan proyek dari Kementrian Perhubungan untuk pembuatan kereta api. INKA adalah perusahaan BUMN yang sudah berdiri sejak 1981 silam, dan berkonsentrasi di bidang lokomotif.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News