Inklusi keuangan tahun ini ditarget lebih dari 70%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat inklusi keuangan Indonesia pada tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari 70%. Dengan demikian, target 75% di tahun 2019 bisa dicapai.

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. Adapun tingkat iklusi keuangan di tahun 2017, yaitu mencapai 63%.

"Kalau sekarang ini sekitar 63%, jadi saya rasa bisa cepat lah dengan coverage seluler yang lebih luas untuk mencapai 75% di 2019. Ya paling tidak sudah di atas 70% di akhir 2018," kata dia usai Rapat Koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (4/1).

Hal tersebut salah satunya karena pemerintah mendorong teknologi agar bisa mengkover lebih banyak seluler 4G. Dengan demikian, daerah yang belum mendapat signal selama ini, akan diupayakan mendapat signal.

Di sisi lain, pemerintah juga akan memanfaatkan informasi dan data-data lintas sektoral, seperti dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk mempercepat identifikasi masyarakat yang diakses oleh sektor keuangan.

"Bisa juga program akses sektor keuangan itu bukan hanya dari tabungan, tetapi juga dari kreditnya. Mau Kredit Usaha Rakyat (KUR), mau kredit mikro bisa diisentifikasi dengan baik," tambahnya.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menambahkan, target indeks keuangan inklusif tersebut juga bisa dicapai dengan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), bantuan sosial (bansos) dan pemberian subsidi secara non tunai, dan sistem pembayaran.

"Ini untuk meningkatkan financial inclusion. Di 2019 bisa 75%," kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto