INKP dan TKIM Membukukan Penurunan Laba Bersih Hingga Kuartal III-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kertas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) membukukan penurunan laba bersih hingga kuartal III-2023.

Per 30 September 2023, laba bersih INKP anjlok hingga 50% menjadi US$ 320,88 juta. Jika dibandingkan periode yang sama sebelumnya, laba bersih INKP sebesar US$ 647,18  juta.

Anjloknya laba bersih INKP disebabkan oleh pendapatan yang juga turun sebesar US$ 2,68 miliar hingga kuartal III-2023, angka tersebut turun sebanyak 10%. Pada kuartal III-2022, pendapatan INKP sebesar US$ 2,99 miliar.


Sementara TKIM juga membukukan penurunan laba bersih 61,15% menjadi US$ 134,08 juta hingga kuartal III-2023. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih TKIM sebesar US$ 345,18 juta.

Pendapatan bersih TKIM juga menyusut sebanyak 8,21%, per 30 September 2023, pendapatan bersih TKIM sebesar US$ 812,63 juta. Pada kuartal III-2022, TKIM membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 885,38 juta.

Baca Juga: Laba Bersih Indah Kiat (INKP) Anjlok 50% Hingga Kuartal III-2023

Analis Stockbit Theodorus Melvin menyampaikan, saham Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) turun 10,42% diikuti Tjiwi Kimia (TKIM) yang turun 8,17% pada perdagangan sesi pertama sejak kedua perusahaan merilis kinerja kuartal III-2023. 

Theodorus menegaskan, penurunan laba bersih INKP dan TKIM secara tahunan disebabkan oleh efek high base dari tingginya harga pulp pada kuartal III-2022. 

"Akan tetapi, TKIM memiliki kinerja yang lebih baik dari INKP secara kinerja QoQ. Secara kuartalan, laba bersih kuartal III-2023 TKIM lebih tinggi dibandingkan laba bersih INKP, pertama kali dalam lima tahun terakhir," kata Melvin dalam riset, Rabu (1/11).

Menurut dia, penurunan laba bersih INKP berasal dari seluruh segmen. Laba usaha segmen pulp dan kertas budaya turun sebesar 65,8% YoY menjadi US$96,9 juta dan segmen kertas industri dan lain-lain turun sebesar 74,0% YoY.

"Hal ini mendorong penurunan seluruh margin INKP. Di sisi lain, laba selisih kurs berubah untung menjadi sebesar US$ 33,3 juta dari rugi US$ 4,5 juta," imbuh dia.

Baca Juga: Laba INKP dan TKIM Sama-Sama Turun, Simak Rekomendasi Analis

Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova merekomendasikan saham INKP sell on strength, dengan catatan apabila weekly close di bawah level Rp 8.725 per saham karena akan membuka potensi pelemahan di pekan depan menuju Rp 7.900 per saham.

"Akan lebih baik untuk masuk jika sudah mulai terlihat perubahan tren kecuali tujuan spekulatif TKIM area beli yang menarik ada di kisaran level Rp 6.600 sehingga saat ini masih wait and see," kata Ivan kepada Kontan.co.id, (2/11).

Dia menambahkan, jika downtrend masih berlangsung dan weekly close di bawah Rp 7.425 per saham, maka kelanjutan koreksi pekan depan bisa terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati