Inner City mendorong Germas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inner City Management, perusahaan manajemen properti mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang tengah digalakkan oleh pemerintah. Salah satunya yakni dengan menggelar acara “November Healthy In Harmoni” yang dilakukan tanggal 4-5 November 2017 di Gedung Club House Permata Mediterania, Jalan Pos Pengumben Raya, Kembangan, Jakarta Barat.

Berbagai kegiatan bertemakan hidup sehat digelar dalam acara selama dua hari ini. Mulai dari Senam Zumba, Senam Osteo, Seminar Kesehatan oleh Mayapada Clinik mengenai Penanggulangan Serangan Jantung dan Cara Hidup Sehat. Dalam acara ini juga diselenggarakan bazar aneka produk sayuran dan buah-buahan.

Koordinator Estate and Green Waste Inner City Management, Kadek R Biantara mengatakan, dengan diselanggarakannya acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat. “Apalagi, dengan perubahan gaya hidup yang terjadi saat ini turut meningkatkan risiko kesehatan,” kata Kadek dalam keterangannya, Sabtu (4/11).


Seperti diketahui, telah terjadi pergeseran pola penyakit dalam 30 tahun terakhir. Pada tahun 1990-an, yang dominan dialami oleh masyarakat adalah penyakit menular seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Tuberkulosis (TBC), dan Diare.

Namun pada tahun 2010-an, porsi penyakit tidak menular (PTM) seperti Stroke, Jantung, dan Kencing Manis justru menjadi lebih besar. “Meningkatnya risiko kesehatan ini tentu mengakibatkan beban biaya kesehatan meningkat. Untuk itu, kami mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat,” ujar Kadek.

Selain itu, lanjut Kadek, dalam acara ini pihaknya juga memfasilitasi para petani binaan Kementerian Pertanian untuk memasarkan produk sayuran dan buah-buahan terkait dengan pola hidup sehat.

Humas Pasar Tani Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Wiwik Wihartati mengatakan, pemerintah menyambut baik ajakan Inner City Management dalam menyelenggarakan acara ini.

Selain untuk terus menggerakkan pola hidup sehat, ajang ini juga menjadi wadah bagi para petani binaan dalam memasarkan produknya. Inner City Management merupakan perusahaan pengelola apartemen pertama yang menggelar pasar tani bersama Kementerian Pertanian.

Dengan terjun langsungnya petani memasarkan hasil pertanian, dapat memangkas  mata rantai distribusi dan menguntungkan petani. Selain itu, para pembeli juga diuntungkan karena harga produk pertanian yang dijajakan lebih murah.

“Harganya bisa 20-30 % di bawah harga pasaran. Oleh karena itu, kami berharap semakin banyak acara seperti ini yang bisa menjadi wadah para petani untuk memasarkan produknya secara langsung,” katanya.

Wiyono Panca Ketua Pasar Tani mengatakan, saat ini pasar Tani sudah masuk di 29 Provinsi dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia. Di setiap provinsi tersebut, banyak petani yang sudah menjadi mitra binaan Kementerian Pertanian yang tergabung dalam Asosiasi Pemasar Hasil Petani (Aspartan).

Dengan banyaknya jumlah petani yang terlibat maka diperlukan banyak jaringan output untuk memasarkan produk petani binaan ini.

Menurut Wiyono, saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan retail dan mall untuk memasok sayur dan buah-buahan. Saat ini sudah ada lebih dari 60 jaringan mall.

Ia berharap, ke depan akan ada lagi pihak-pihak yang mau bekerja sama dalam memasarkan dan menyediakan wadah bagi para petani dalam memasarkan produknya seperti Inner City. "Karena ini sangat penting bagi para petani bisa mendapatkan margin yang sesuai, dibanding mereka jual ke tengkulak," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto