KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), sebagai emiten yang bergerak di bidang daur ulang sampah botol plastik (PET) menjadi Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF) tengah mempersiapkan beberapa strategi guna meningkatkan pendapatan dan laba memasuki tahun 2024. Victor Choi selaku Direktur INOV mengatakan s
ejauh ini INOV sedang dalam proses perencanaan strategis untuk tahun mendatang, dan Perusahaan terus melakukan evaluasi dan penyesuaian berdasarkan dinamika pasar yang terus berubah. “Meskipun saat ini INOV belum dapat memberikan target yang pasti untuk tahun depan, INOV berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang bijak guna memastikan pertumbuhan berkelanjutan Perusahaan,” ungkap Vicktor kepada Kontan, Jumat (29/12).
Baca Juga: Inocycle Technology (INOV) Siap Serap Potensi Pasar Daur Ulang PET Beberapa strategi yang akan ditempuh adalah dengan memanfaatkan momentum ESG yang semakin matang di Indonesia, momentum pasar ekspor yang sudah mulai pulih, hingga terus berfokus untuk mengintegrasikan
waste management di Indonesia. Victor juga menambahkan, terkait ekspansi INOV saat ini masih terus fokus mengintegrasikan dan mendigitalisasi rantai pasok, mengingat manajemen sampah di Indonesia masih sebagian besar dikelola oleh sektor informal. “Untuk memenuhi permintaan, meningkatkan efisiensi, dan mencapai integrasi optimal dalam rantai pasok kami, INOV tahun ini membuka fasilitas pencucian kelima di Subang, Jawa Barat, dengan kapasitas 12.000 MT/tahun. Sebagai tambahan, pabrik re-PSF keempat juga telah diresmikan dalam portofolio kami, memiliki kapasitas tahunan sebesar 7.200 MT/tahun,” jelas Victor. Ekspansi ini ungkapnya juga memberikan kontribusi sekitar 18% terhadap total kapasitas saat ini, yang kini telah melampaui angka 40.000 MT/tahun. “Dengan menyebarnya lokasi fasilitas kami, kami dapat lebih efektif menanggapi dan menyerap sampah plastik dari berbagai wilayah, bukan hanya terbatas pada satu area saja. Untuk tahun 2024, fokus INOV masih sama, Perusahaan akan berusaha untuk membangun fasilitas-fasilitas daur ulang di kota-kota kecil maupun menengah di Indonesia,” tambahnya. Selain itu, Inocycle saat ini tengah menjajaki beberapa peluang terkait sampah plastik. Serta, melalui Perusahaan asosiasi INOV, yaitu PlasticPay. “Kami berencana untuk memperlebar cakupan rantai nilai limbah PET di berbagai kota di tahun 2024 dengan membangun 2.000 collection point, atau naik 2 kali lipat dari tahun 2023,” ungkapnya.
Sebagai informasi, jika melirik pada kinerja keuangan INOV hingga kuartal 3 atau akhir September 2023, perseroan berhasil mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 464,4 miliar. Angka ini turun 13% jika dibandingkan dengan penjualan di periode sama tahun lalu senilai Rp 534 miliar. Pendapatan ini didapatkan dari penjualan 3 produk utama perseroan yaitu S
erat Staple senilai Rp 336,2 miliar. Penjualan bukan tenun senilai Rp 90 miliar dan perabotan lainnya senilai Rp 38 miliar. Penjualan yang menurun, juga berpengaruh pada bertambahnya rugi tahun berjalan atau rugi bersih hingga akhir September 2023 senilai Rp 15,2 miliar, naik 72,72% jika dibandingkan dengan rugi bersih periode sama tahun lalu senilai Rp 8,8 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .