KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inocycle Technology Group Tbk (
INOV), emiten yang bergerak di bidang daur ulang sampah botol plastik (PET) menjadi Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF), terus menggenjot kinerja di tengah peluang peningkatan tren daur ulang seiring dengan gerakan ekonomi sirkular dan ekonomi hijau. Sejalan dengan peningkatan kesadaran masyarakat dalam menggunakan produk hasil daur ulang, serta didukung komitmen dari sektor swasta untuk menggunakan kemasan hasil daur ulang untuk produk mereka, diprediksi pasar global untuk Polyester Staple Fiber (PSF) akan mencapai US$ 39,3 miliar pada tahun 2025. Direktur PT Inocycle Technology Group Tbk Victor Choi mengatakan, pada tahun 2021 INOV menargetkan penjualan dapat tumbuh sekitar 15%.
Victor melanjutkan, Manajemen INOV melihat saat ini penggunaan produk-produk hasil daur ulang sudah mulai digemari oleh masyarakat dan menunjukkan tren yang positif, sehingga turut mendorong kinerja INOV. Hingga kuartal kedua tahun ini, INOV berhasil mencatatkan peningkatan penjualan hingga 29,8% secara
year on year. Baca Juga: Inocycle Technology Group (INOV) Incar Pertumbuhan Penjualan 15% Tahun Ini Hal ini didorong oleh peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk ramah lingkungan, serta produk INOV yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk berbagai industri. Mulai dari industri otomotif, konstruksi, infrastruktur, pertanian, pakaian dan peralatan rumah tangga. Sejalan dengan hal tersebut, INOV terus menggenjot kinerja sambil terus menambah pabrik-pabrik baru di beberapa kota di Indonesia. Diketahui, INOV memiliki 7 pabrik yang sudah beroperasi, dengan total kapasitas produksi mencapai 38.000 ton per tahun. Disamping itu, saat ini INOV juga tengah melanjutkan pembangunan pabrik Re-PSF baru di Medan Sumatera Utara, dengan harapan dapat meningkatkan produksi dan kinerja INOV ke depan. Lebih lanjut Victor menjelaskan, seiring dengan upaya meningkatkan kinerja, INOV bersama anak usaha Plasticpay secara aktif terus mendukung penerapan ekonomi sirkular di Indonesia. “Melalui kolaborasi INOV dan Plasticpay, kami terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah dengan memanfaatkan teknologi digital," katanya dalam siaran pers, Jumat (22/10). Upaya ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk meningkatkan recycle rate di Indonesia yang masih rendah yaitu di bawah 10%. Kehadiran Plasticpay membantu INOV dalam mengamankan pasokan bahan baku untuk di daur ulang langsung dari penggunanya. Dalam rangka upaya mengumpulkan lebih banyak botol plastik, Plasticpay telah memasang ratusan fasilitas pengumpulan botol plastik yang disebut sebagai Plasticpay Dropbox di sekitar area Jabodetabek.
Ke depan, Plasticpay akan terus melanjutkan ekspansi memasuki kota-kota baru lainnya di Indonesia. Dalam Kuartal IV ini INOV menargetkan Plasticpay dapat memasuki Kota Solo, dimana pabrik Re-PSF dan fasilitas pencucian botol juga ada di kota tersebut. Sehingga dengan tersedianya Plasticpay Dropbox di Kota Solo, dapat menciptakan suatu ekosistem dimana setiap sampah botol plastik yang terkumpul dapat langsung diolah dan diproduksi oleh pabrik kami yang ada di sana. Diharapkan ekspansi Plasticpay dapat terus berlanjut memasuki kota-kota lain di Indonesia agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya serta mendorong terciptanya ekonomi sirkular di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi