KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), perusahaan daur ulang limbah PET dan limbah plastik sudah terlibat dalam pengumpulan sampah di lebih dari 9 lokasi di seluruh Indonesia. Sampai dengan akhir Desember 2023, INOV telah mengumpulkan sekitar 2,4 miliar sampah botol plastik atau 33.000 ton sampah plastik. INOV saat ini memiliki kapasitas pengolahan sampah sebesar 40.000 ton per tahun, yang tersebar di kota-kota kecil hingga menengah di Indonesia. Tahun 2023 ini INOV baru saja membangun fasilitas pencucian sampah di Subang, Jawa Barat. Dengan pembukaan titik di Subang ini Inocycle mampu meningkatkan penyerapan sampah.
Selain itu, melalui perusahaan asosiasi INOV, PlasticPay, sepanjang tahun 2023 sudah memasang 155 Collection Point, 79 Dropbox dan 76 RVM (Reverse Vending Machine). Dengan penambahan ini, PlasticPay memiliki 957 Collection Point, 814 Dropbox dan 143 RVM secara total di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Inocycle Technology (INOV) Siap Serap Potensi Pasar Daur Ulang PET INOV berencana memperlebar cakupan rantai nilai limbah PET di berbagai kota di tahun 2024 dengan membangun 2.000 collection point, atau naik 2 kali lipat dari tahun 2023. Tercatat per 20 Desember 2023, PlasticPay sudah mengumpulkan sekitar 4,8 juta botol plastik atau 90 ton. Seperti tertuang pada Peraturan Presiden No. 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional tentang Pengelolaan Sampah, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi timbunan sampah plastik sebesar 30% pada tahun 2030. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, pada tahun 2023 pengurangan sampah sudah mencapai 16.5% atau 2,3 juta (ton/tahun). Salah satu hambatan terbesar dalam pengurangan dan pengolahan sampah adalah minimnya infrastruktur pengelolaan sampah. Berdasarkan jajak pendapat Litbang Kompas November 2023 lalu, setidaknya 41,8 persen responden mengungkapkan, tidak ada bank sampah di lingkungan tempat tinggal mereka. Sosialisasi mengenai program 3R (reduce, reuse, recycle) juga masih minim. Sebagian besar responden (82,3 persen) menyatakan, mereka belum tahu atau bahkan tidak pernah mendengar tentang program pengurangan dan pengelolaan sampah di sekitar tempat tinggal mereka meskipun 70.9% dari respon menyatakan bahwa mereka akan terlibat dalam kegiatan sosialisasi 3R.
“Kami ingin meningkatkan berpartisipasi masyarakat pada pengurangan dan pengolahan sampah dengan menyediakan titik pengumpulan yang lebih mudah diakses,” jelas Direktur INOV, Victor Choi melalui keterangan tertulis yang diterima Kontan, Kamis (28/12). Sebagai bentuk keseriusan komitmen, Inocycle juga terus melakukan riset untuk menentukan daerah-daerah paling efektif di Indonesia, untuk pembukaan pusat pengumpulan dan pengolahan sampah plastik. Titik-titik daur ulang yang tersebar di seluruh Indonesia ini selain untuk meningkatkan kapasitas penyerapan sampah, sekaligus mengurangi risiko sampah mencapai tempat pembuangan akhir (TPA). Pembangunan pusat daur ulang INOV juga akan membuka lapangan pekerjaan baru dan memberikan sumber pendapatan berkelanjutan bagi pekerja sektor informal, sembari mengurangi berbagai efek negatif dari sampah yang mencapai TPA, seperti kontaminasi sampah, pekerja di bawah umur, dan lainnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat