Inovasi Baru PGEO Flow2Max, Tingkatkan Efisiensi Pembangkit Panas Bumi



KONTAN.CO.ID - Indonesia, sebagai salah satu negara dengan potensi energi panas bumi terbesar dunia, memiliki peran strategis dalam mendorong pengembangan energi terbarukan global. Untuk mencapai target energi bersih nasional dan internasional, inovasi teknologi menjadi kunci utama. Dalam semangat tersebut, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX:PGEO) memperkenalkan Flow2Max, sebuah terobosan dalam pengukuran aliran fluida dua fasa untuk sektor panas bumi di seluruh dunia.

Flow2Max merupakan alat ukur aliran dua fasa pertama di dunia yang mampu memberikan hasil pengukuran yang lebih andal, mudah, real-time, akurat, fleksibel, dan dapat diandalkan dibandingkan teknologi yang ada saat ini.

Dengan kemampuannya untuk mengukur aliran fluida dua fasa (cair dan uap) secara real-time, Flow2Max memungkinkan perusahaan untuk secara lebih teratur mengevaluasi kinerja sumur dan memprediksi produktivitas sumur produksi, serta mendeteksi masalah teknis pada sumur secara dini.


Flow2Max merupakan wujud nyata dari komitmen PGE dalam mendorong inovasi berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor energi panas bumi. Teknologi ini menjawab tantangan industri yang membutuhkan solusi tepat dan akurat dalam mengukur aliran fluida dua fasa, yang merupakan faktor kritis dalam pengelolaan reservoir panas bumi.

Inovasi ini merupakan hasil dari penelitian dan pengembangan intensif oleh PGE, dan diyakini akan membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan reservoir geotermal secara global.

Teknologi ini dikembangkan oleh Mohamad Husni Mubarok PhD (Husni), Manager Production and Operational Excellence PGE, yang merupakan salah satu dari hasil studi doktoralnya di The University of Auckland, Selandia Baru. Dalam risetnya, Husni mengembangkan suatu metode dan alat yang dikombinasikan dengan sebuah algoritma khusus, kini disebut Mubarok Equation, yang memungkinkan pengukuran akurat parameter aliran fluida dua fasa, yaitu mass flow dan entalpi, di sumur panas bumi.

“Kami percaya bahwa Flow2Max akan menjadi game-changer dalam industri panas bumi global. Inovasi ini merupakan bukti komitmen kami untuk mendorong kemajuan teknologi dan memberikan solusi berkelanjutan untuk tantangan energi dunia.” ujar Julfi Hadi, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.

PGE berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan teknologi baru untuk mendukung pertumbuhan industri geotermal di Indonesia dan dunia. Dengan Flow2Max, PGE menegaskan posisinya sebagai pemimpin global dalam pengembangan dan penerapan teknologi geotermal.

Teknologi ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasi geotermal secara keseluruhan. Dengan data yang lebih akurat dan real-time, operator dapat mengoptimalkan produksi, mengurangi downtime, dan meningkatkan pemulihan energi. Selain itu, Flow2Max juga berkontribusi pada pengelolaan cadangan yang lebih berkelanjutan dengan memungkinkan pemantauan ketat kondisi cadangan panas bumi.

Flow2Max menawarkan fleksibilitas bagi operator pembangkit listrik panas bumi dalam menjalankan manajemen cadangan geotermal secara lebih efektif dan efisien, terutama dalam memantau kinerja dan produktivitas sumur panas bumi serta memperkirakan potensi daya total tersedia. Teknologi ini sudah terpasang di lima sumur produksi PGE Area Lahendong setelah sebelumnya melalui proses purwarupa dan pengujian. Flow2Max juga membantu PGE dalam deteksi dini masalah teknis di sumur.

Teknologi ini telah mengantongi sertifikat paten dari Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat (United States Patent and Trademark Office/USPTO) untuk "Real-time Measurement of Two-phase Mass Flow Rate and Enthalpy Using Pressure Differential Devices" dengan Nomor Paten: 11,698,281. Selain itu, beberapa paten di negara Islandia Turki, Filipina, dan Selandia Baru juga telah diterbitkan sertifikatnya. Di Indonesia, teknologi ini juga telah terdaftar patennya yang sertifikatnya dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Sebagai langkah strategis untuk mempercepat adopsi Flow2Max secara global, PGE telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Ecolab, perusahaan asal Amerika Serikat, untuk mengembangkan lebih lanjut, memproduksi, dan mendistribusikan Flow2Max® ke pasar global, sehingga memberikan manfaat yang lebih luas bagi industri geotermal dunia.

Komitmen PGE untuk terus berinovasi turut ditunjukkan melalui pengembangan Geoflowtest, perangkat portabel uji produksi sumur panas bumi yang juga ditemukan oleh Husni. Geoflowtest digunakan untuk melakukan pengujian kapasitas produksi sumur secara real-time sehingga menghasilkan data yang cepat dan akurat.

Inventor Husni Mubarok menyatakan bahwa teknologi Flow2Max dan Geoflowtest yang lahir di lapangan panas bumi bisa diaplikasikan ke berbagai sektor industri lainnya seperti migas, utilitas, dan industri pengolahan. “Inovasi teknologi seperti Flow2Max dan Geoflowtest berkontribusi pada pengelolaan sumur panas bumi yang lebih baik yang akhirnya meningkatkan efisiensi dan keandalan operasi pembangkit panas bumi. Aplikasi teknologi ini sangat luas untuk membantu berbagai sektor industri mencapai operational excellence.” tutur Husni dalam keterangannya.

Dampak yang signifikan inilah yang membuat komitmen PGE dalam mendorong inovasi dalam pengembangan energi panas bumi tidak pernah surut. Melalui investasi yang signifikan untuk riset dan pengembangan, PGE tak hanya menjalankan peran sebagai produsen energi bersih, melainkan juga pionir inovasi energi berkelanjutan.

Semangat inovasi ini dibina secara internal dan melalui kolaborasi untuk mempercepat pengembangan teknologi baru di sektor panas bumi untuk mewujudkan visi PGE sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan mewujudkan Geothermal Center of Excellence.

Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi. Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW, terbagi 672,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060. PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 16 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai 2023 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.

Baca Juga: PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Area Ulubelu Kukuhkan Sahabat Kehati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti