Inovasi Pewarna Alami dari Limbah Gambir bagi Perajin Kain Tenun



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Inovasi teknologi diperlukan untuk membantu industri kecil dan menengah (IKM) agar bisa maju dan berkembang. Salah satunya bagi pelaku IKM tenun.

Dus, belum lama ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) lewat Badan Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Padang mengadakan pembinaan terhadap IKM tenun di  Padang, Sumatera Barat. Bentuknya adalah pemakaian pewarna alam dari limbah cair gambir.

Pemanfaatan gambir sebagai bahan pewarna alam untuk benang tenun bisa menghasilkan warna yang khas pada kain tenun.


"Pewarna alam ini adalah temuan BPSJI Padang dan tengah memperkenalkan temuannya," kata Doddy Rahadi,  Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, belum lama ini.

Baca Juga: Perjalanan Made Andika Putra merintis usaha tenun celup khas Bali

Pewarna alam dari limbah gambir ini juga banyak peminatnya. Terutama para desainer dan pelaku IKM fesyen yang mengusung produk kultural dan etnologi. Ini menjadi peluang bagi IKM fesyen untuk memproduksi kain tenun dengan pewarna alam dari limbah gambir.

Salah satu IKM yang telah mengembangkan peluang tersebut adalah CV Ryur Namuri Chan dengan memakai alat tenun bukan mesin (ATBM).

Gambir sendiri merupakan sumber daya alam lokal yang berasal dari hasil samping produksi katekin gambir. Kebetulan gambir  menjadi salah satu produk perkebunan unggulan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon