Inovasi sistem pembayaran, Mastercard kenalkan cincin NFC hingga mesin EDC biometrik



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Di dunia, perubahan dramatis dalam cara konsumen membayar produk dan layanan sudah nampak dan akan berdampak pada pemain dalam mata rantai sistem pembayaran. Untuk merespons hal tersebut, Mastercard meluncurkan sejumlah inovasi dan teknologi terkait sistem pembayaran dan keuangan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Vice President Innovation Management Digital Payments and Labs Mastercard Asia Pasifik Tobias Puehse mengatakan, secara keseluruhan, kehadiran sejumlah teknologi dan inovasi ini bertujuan untuk memudahkan pola transaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam acara Money 20/20 di Marina Bay Sands Convention Center, Singapura yang berlangsung selama 13 Maret 2018 sampai 15 Maret 2018, KONTAN dan awak media lainnya dari China, Hong Kong, Thailand, Vietnam, India, Filipina berkesempatan melihat langsung inovasi-inovasi yang dihadirkan oleh Mastercard.


Pertama, Mastercard memperkenalkan transaksi pembayaran dengan melakukan QR Code yang juga memanfaatkan layanan chat pada media sosial Facebook sehingga pengguna maupun merchant tidak perlu memiliki aplikasi khusus untuk bertransaksi. Cukup punya akun Facebook, pembayaran elektronik bisa dijalankan.

Kedua, cincin pintar pertama di dunia yang memiliki teknologi Near Field Communication (NFC) yang berguna untuk melakukan pembayaran secara praktis. Sistemnya tak jauh berbeda dengan menggunakan QR Code atau kartu uang elektronik. Cincin tersebut ditempelkan pada gadget yang akan memungkinkan terjadinya transaksi.

"Cincin pintar ini bisa digunakan saat melakukan berbelanja, ke kafe, hingga angkutan umum yang terdapat pilihan contactless payment,” ujar Tobias, Selasa (14/3).

Tobias mengatakan, untuk menghadirkan teknologi cincin pintar ini, Mastercard telah bekerja sama dengan 15 bank. Adapun teknologi ini juga sudah diimplementasikan di India.

Ketiga, Mastercard juga menghadirkan layanan transfer dana secara praktis antar kartu bank penerbit yang memungkinkan transaksi cross-border atau lintas negara. Dalam hal ini, penerima dana bisa meminta pembayaran, kemudian uang dikirimkan oleh si pengirim. Inovasi ini bisa dilakukan oleh bank lokal besar dan bank multinasional di 96 negara

Selain teknologi sistem pembayaran, Mastercard juga memperkenalkan teknologi yang berkaitan dengan consumer behavior atau perilaku konsumen. Pertama, Tobias memperkenalkan aplikasi penyedia profil nasabah yang gunanya adalah untuk memberikan informasi mengenai produk-produk keuangan yang cocok untuk nasabah tersebut.

“Agar nasabah tidak merasa kesal bahwa kami menawarkan produk yang tidak cocok dengan behavior mereka,” ucapnya.

Kedua, ia juga memperkenalkan layanan data transaksi nasabah kartu debit atau kredit Mastercard di suatu negara untuk keperluan pelaku bisnis pariwisata maupun pemerintah. Informasi yang diberikan antara lain produk dan jasa apa yang biasa dibeli nasabah Mastercard.

Terakhir, Mastercard juga mengenalkan mesin electronic data capture (EDC) yang dilengkapi fitur biometrik. Gunanya adalah untuk lebih melindungi kartu milik nasabah. Sebab, apabila yang memegang dan memasukkan kartu ke dalam EDC tersebut bukan si pemilik, kartu tersebut tidak bisa dikenali.

“Jika bukan saya, maka mesin akan meminta untuk memasukkan PIN sebagai fitur keamanan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat