Inovasi Teknologi AI dari ESB Dongkrak Pertumbuhan Bisnis F&B Capai 40%



MOMSMONEY.ID - ESB Restaurant Technology memiliki solusi berbasis teknologi artificial intelligence atau AI yang membantu bisnis makanan dan minuman alias F&B di Indonesia dalam  beroperasi dengan meningkatkan pendapatan hingga 40%. 

Solusi teknologi inovatif yang ESB kembangkan bernama OLIN. Teknologi ini membantu bisnis F&B dengan memberikan 90% dalam perkiraan penjualan.

Dan, menawarkan rekomendasi tindakan untuk optimasi menu, strategi harga, dan pencegahan kecurangan. Sehingga, OLIN sangat meningkatkan operasional bisnis F&B.


Selain itu, OLIN juga bisa mengembangkan model penilaian kredit baru dengan membantu bisnis F&B mikro di Indonesia mengatasi hambatan finansial tradisional dan mendapatkan akses ke pinjaman bank dan modal kerja yang penting.

OLIN memiliki desain antarmuka yang intuitif, menyederhanakan analisis data yang kompleks, dan memungkinkan bisnis F&B untuk mendapatkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti dengan mudah serta meningkatkan stabilitas finansial serta efisiensi operasional.

Kekuatan AI di sektor finansial

AI dan Generative AI (GenAI) memang berpotensi untuk mengubah usaha mikro di pasar berkembang seperti Indonesia, di mana banyak bisnis menghadapi tantangan dalam mengakses sumber daya keuangan tradisional.

AC Ventures, bekerja sama dengan Boston Consulting Group (BCG), BCG X, serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia), baru-baru ini menerbitkan laporan komprehensif berjudul Harnessing the Power of (Gen) AI in Indonesian Financial Services.

Baca Juga: Peran Kecerdasan Buatan (AI) dan Tantangannya dalam Keamanan Siber

Laporan ini mengeksplorasi adopsi dan pengaruh GenAI di sektor keuangan Indonesia dan memberikan wawasan strategis untuk mengintegrasikan GenAI ke dalam operasional bisnis.

Salah satu studi kasus yang menonjol dalam laporan ini adalah ESB Restaurant Technology, yang telah memanfaatkan AI dan GenAI untuk meningkatkan inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi bagi bisnis F&B di Indonesia.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa banyak lembaga keuangan Indonesia masih berada pada tahap awal implementasi GenAI. Meski begitu, 61% dari lembaga tersebut yakin dengan infrastruktur teknologi mereka untuk mendukung integrasi GenAI. 

Penggunaan OLIN oleh ESB menunjukkan bagaimana AI dapat menjawab kesenjangan dalam akses keuangan dan mendukung pertumbuhan bisnis.

Dengan menyediakan wawasan prediktif, rekomendasi menu, strategi harga, dan pencegahan kecurangan, OLIN telah menjadi alat penting bagi pedagang F&B yang ingin meningkatkan stabilitas finansial dan efisiensi operasional mereka.

Gunawan Woen, Co-Founder dan CEO ESB Restaurant Technology, berbagi wawasan tentang terobosan baru AI perusahaan, OLIN, dalam sebuah episode podcast Indonesia Digital Deconstructed dari AC Ventures. 

OLIN membantu bisnis F&B meningkatkan pendapatan mereka hingga 40% dan mendapatkan akses penting ke modal kerja dari bank lokal dan lembaga keuangan lainnya.

Baca Juga: Karyawan yang Ngerti AI Bisa Dapat Gaji Lebih Tinggi, Kelas Pelatihan AI jadi Ramai

"ESB adalah penyedia perangkat lunak F&B terkemuka di Indonesia, menawarkan solusi end-to-end yang mengintegrasikan otomatisasi di dalam toko dengan operasi backend," kata Gunawan Woen dalam keterangan tertulis. 

Selain menyediakan perangkat lunak sebagai layanan, ESB mendukung pedagang dalam mengelola hubungan rantai pasokan mereka.

Akuisisi payment gateway ESB tahun lalu telah memungkinkan ESB menangani data transaksi dan arus kas yang krusial, yang sangat penting untuk meningkatkan stabilitas finansial bagi pedagang kami dan pemasok. 

Gunawan menjelaskan, ESB mulai mengintegrasikan solusi AI tradisional ke dalam produknya sebelum ledakan GenAI di akhir 2022. Awalnya, AI ESB menawarkan wawasan teknis, tetapi pengalaman penggunaannya kurang intuitif.

Dengan hadirnya ChatGPT dan gelombang GenAI, ESB menggabungkan teknologi AI-nya dengan GenAI untuk mengembangkan OLIN, sebuah asisten dalam aplikasi.

OLIN, yang digambarkan sebagai rekan kerja wanita di layar, memungkinkan bisnis F&B mendapatkan wawasan yang berguna hanya dengan mengajukan pertanyaan sederhana, tanpa perlu melakukan analisis data manual.

"Saat ini, kami berada pada fase awal implementasi AI kami dengan fokus pada lima area utama," ujar Gunawan. 

Baca Juga: IBM Gelar Pelatihan AI Gratis untuk Generasi Muda dan Perempuan di Indonesia

OLIN telah mencapai akurasi 90% dalam memprediksi penjualan. OLIN memberikan rekomendasi tentang kombinasi menu, strategi harga, promosi, pencegahan kecurangan, dan juga memantau kesehatan bisnis secara keseluruhan.

Penggunaan OLIN telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam operasional bisnis F&B, yang juga berkontribusi pada inklusi keuangan di Indonesia.

ESB sedang mengembangkan model penilaian kredit baru untuk memudahkan akses ke pinjaman bank dan modal kerja bagi banyak bisnis mikro F&B yang sebelumnya dianggap tidak layak mendapatkan pinjaman oleh lembaga keuangan tradisional. 

"Meski kami sendiri tidak bertindak sebagai pemberi pinjaman, kami memfasilitasi hubungan antara lembaga keuangan dan pedagang. Kami telah mengidentifikasi permintaan tinggi untuk pembiayaan pemasok, yang kami atasi melalui AI kami," tambah Gunawan.

Ia menutup layanan SaaS ESB adalah inti dari bisnis, tetapi pendapatan kami di masa depan akan semakin berkembang dengan AI sebagai penggerak utama.

"Sistem rantai pasokan dan pengadaan kami telah sukses sejak diluncurkan, dan sistem pemesanan pelanggan akhir kami menyederhanakan transaksi serta memberikan data berharga tentang perilaku pelanggan,” kata Gunawan dalam percakapan dengan AC Ventures do podcast Indonesia Digital Deconstructed. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Danielisa Putriadita