Inovisi tak jadi akuisisi tambang batubara



JAKARTA. PT  Inovisi Infracom (INVS) tahun ini membatalkan rencana mengakuisisi tambang batubara yang berada di Kalimantan. Pembatalan ini terpicu kondisi pasar batubara yang kurang kondusif. Meski batal, rencana akuisisi ini dialihkan kepada beberapa pilihan, di antaranya akuisisi perusahaan properti, financial services, atau akuisisi perusahaan minyak dan gas bumi di Kalimantan.

Sekretaris Perusahaan PT Inovisi Infracom Tbk Dria Sutomo menyatakan, pihaknya belum bisa membuka lebih detail terkait rencana pengalihan akuisisi tersebut. "Yang jelas, kami sedang mengkaji beberapa pilihan ini, mana yang lebih menguntungkan dengan situasi ekonomi sekarang," kata Dria kepada KONTAN, Minggu (13/9).

Dria bilang, tahun ini Inovisi sudah memutuskan rencana mana yang akan dilanjutkan. "Due diligent dan term of agreement-nya masih dibahas, jadi belum bisa dibilang kapan selesainya," kata Dria.


Terkait rencana akuisisi tahun ini, Inovisi menyiapkan dana sekitar Rp 1,2  triliun, yang berasal dari pihak ketiga. Beredar kabar, dana sebesar Rp 1,2 triliun itu berasal dari penjualan tambang milik perusahaan ini, yang dikelola anak usahanya, PT Goldchild Integritas Abadi.

Namun, ketika dikonfirmasi, Dria buru-buru membantah. Dia menyatakan, rencana penjualan anak usaha Inovisi itu malah belum ditindaklanjuti oleh perusahaannya. "Untuk penjualan Goldchild, belum kami tindak lanjuti dalam waktu dekat," kata Dria.

Ia juga masih menutup rapat mengenai cadangan batubara Goldchild. "Saya lupa cadangannya berapa karena tersebar di beberapa lokasi di Kalimantan Timur dan Selatan," kata Dria.

Goldchild memang memiliki beberapa konsesi tambang batubara, di antaranya konsesi PT Andora Nindia Makmur di Desa Lilin Besi I seluas 1.880 hektare (ha), konsesi PT Kurnia Akbar di Desa Tongka seluas 1.454 ha, dan konsesi PT Laoc Sekitan di Kecamatan Kapuas Hulu seluas 5.000 ha. Lalu, konsesi PT Tanko Putra di Kecamatan Kapuas Hulu seluas 5.000 ha dan konsesi PT Pagar Benua Borneo di daerah Lendian seluas 10.000 ha.

Selain rencana akuisisi, Dria mengatakan, Inovisi juga gencar membangun pembangkit listrik, yakni membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Pasaman, Batu Lunak, Sumatera Barat dan PLTA di Ciasem, Jabar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri