JAKARTA. Indonesia National Shipowners Association (INSA) setuju dengan rencana pemerintah untuk mempercepat proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Jawa Barat. "IPC (Indonesia Port Corporation/Pelindo II) tidak perlu khawatir dengan keberadaan pelabuhan Cilamaya, karena proyek tersebut untuk mengantisipasi arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok", kata Carmelita Hartoto di Pasific Place Jakarta Rabu (9/10).Ia mengatakan saat ini arus barang di Tanjung Priok sudah melebihi kapasitas sehingga tidak dapat menampung arus barang yang ada. Kalaupun dipaksakan, dwelling time atau waktu bongkar muatnya sangat lama. Sehingga biaya operasional menjadi lebih mahal. Nah, dengan adanya pembangunan Pelabuhan Cilamaya diharapkan dapat menampung kelebihan arus di Tanjung Priok.Apalagi letak Pelabuhan Cilamaya sangat strategis, karena 60%-70% aliran arus barang atau petikemas yang biasanya ke Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari Timur Jakarta dan Jawa Barat.Percepatan pembangunan Pelabuhan Cimalaya ini menurut Carmelita sangat penting. Sebab, dengan ekonomi Indonesia yang terus tumbuh, arus barang ekspor impor akan terus meningkat setiap tahunnya. Sehingga keberadaan pelabuhan lain, selain Tanjung Priok sudah menjadi keharusan untuk mengantisipasi pertumbuhan arus tersebut.Rencananya pembangunan Pelabuhan Cilamaya dimulai pada 2015 dan ditargetkan beroperasi pada 2020.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
INSA dukung pemerintah percepat pelabuhan Cilamaya
JAKARTA. Indonesia National Shipowners Association (INSA) setuju dengan rencana pemerintah untuk mempercepat proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Jawa Barat. "IPC (Indonesia Port Corporation/Pelindo II) tidak perlu khawatir dengan keberadaan pelabuhan Cilamaya, karena proyek tersebut untuk mengantisipasi arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok", kata Carmelita Hartoto di Pasific Place Jakarta Rabu (9/10).Ia mengatakan saat ini arus barang di Tanjung Priok sudah melebihi kapasitas sehingga tidak dapat menampung arus barang yang ada. Kalaupun dipaksakan, dwelling time atau waktu bongkar muatnya sangat lama. Sehingga biaya operasional menjadi lebih mahal. Nah, dengan adanya pembangunan Pelabuhan Cilamaya diharapkan dapat menampung kelebihan arus di Tanjung Priok.Apalagi letak Pelabuhan Cilamaya sangat strategis, karena 60%-70% aliran arus barang atau petikemas yang biasanya ke Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari Timur Jakarta dan Jawa Barat.Percepatan pembangunan Pelabuhan Cimalaya ini menurut Carmelita sangat penting. Sebab, dengan ekonomi Indonesia yang terus tumbuh, arus barang ekspor impor akan terus meningkat setiap tahunnya. Sehingga keberadaan pelabuhan lain, selain Tanjung Priok sudah menjadi keharusan untuk mengantisipasi pertumbuhan arus tersebut.Rencananya pembangunan Pelabuhan Cilamaya dimulai pada 2015 dan ditargetkan beroperasi pada 2020.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News