JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bisa jadi memberi efek domino, termasuk pada industri pelayaran. Meski demikian, Asosiasi Pengusaha Pelayaran Nasional (INSA) memperkirakan, besaran kenaikan harga BBM non subsidi per Kamis (5/1) sebesar Rp 300 per liter masih terbilang dapat dikendalikan. Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan, sejak pemerintah menetapkan harga BBM non subsidi mengikuti harga pasar, maka sebagai konsekuensinya, setiap saat harga BBM non subsidi akan terkoreksi naik atau turun. "Besarannya sesuai dengan kondisi pasar harga minyak bumi," tuturnya, Kamis (5/1). Namun, kata Carmelita, industri pelayaran telah terbiasa dengan kondisi tersebut. Sehingga, menurutnya, kenaikan harga yang terjadi tidak memberikan pengaruh yang siginifkan terhadap industri.
INSA: Kenaikan harga BBM tak berefek signifikan
JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bisa jadi memberi efek domino, termasuk pada industri pelayaran. Meski demikian, Asosiasi Pengusaha Pelayaran Nasional (INSA) memperkirakan, besaran kenaikan harga BBM non subsidi per Kamis (5/1) sebesar Rp 300 per liter masih terbilang dapat dikendalikan. Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan, sejak pemerintah menetapkan harga BBM non subsidi mengikuti harga pasar, maka sebagai konsekuensinya, setiap saat harga BBM non subsidi akan terkoreksi naik atau turun. "Besarannya sesuai dengan kondisi pasar harga minyak bumi," tuturnya, Kamis (5/1). Namun, kata Carmelita, industri pelayaran telah terbiasa dengan kondisi tersebut. Sehingga, menurutnya, kenaikan harga yang terjadi tidak memberikan pengaruh yang siginifkan terhadap industri.