Insentif fiskal mobil listrik digodok pemerintah



KONTAN.CO.ID - TANGSEL. Pemberian insentif fiskal merupakan hal terpenting untuk mempercepat pengembangan dan komersialisasi kendaraan listrik. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan hal itu dalam acara Test Drive Mobil Listrik Nissan Note e-POWER di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Senin (13/11). 

Selain diyakini mampu memacu daya saing produksi lokal di kancah internasional, insentif fiskal ini diharapkan dapat pula membuat harga jual bisa terjangkau oleh kosumen di Indonesia.

“Sekarang para manufaktur sudah punya teknologinya, tinggal diberi insentif. Kalau tanpa insentif, harga mobil listrik bisa lebih mahal 30% daripada mobil biasa, karena menggunakan dua engine,” jelasnya.


Menurut Airlangga, pihaknya telah melakukan koordinasi dan pembahasan dengan Kementerian Keuangan terkait pemberian fasilitas insentif tersebut. “Kami berharap bisa segera diselesaikan hingga akhir tahun ini,” ujarnya seperti dikutip dalam rilis yang termuat di Pressrelese.id

Lebih lanjut Airlangga menjabarkan, insentif fiskan ini nanti dapat diberikan secara bertahap disesuaikan dengan komitmen pendalaman manufaktur yang telah diterapkan di beberapa sektor industri. 

“Misalnya, insentif diberikan karena membangun pusat penelitian dan pengembangan untuk komponen motor listrik, baterai, dan power control unit, serta peningkatan penggunaan komponen lokal,” jelasnya.

Oleh karena itu pula, Kemenperin mendorong agar produsen otomotif di Indonesia aktif melakukan riset dalam pengembangan energi alternatif bagi kendaraan. Misalnya, pemanfaatan pada minyak kelapa sawit dan rumput laut. 

“Penggunaan bahan bakar biofuel itu menjadi salah satu riset yang harus dilakukan. Apalagi, Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di dunia,” imbuhnya.

Rilis lengkap tentang insentif fiskal untuk pengembangan dan komersialisasi kendaraan listrik ini bisa Anda baca dari situs Pressrelease.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana