KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cermati saham-saham sektor properti seperti CTRA, BSDE, PWON, SMRA. Pasalnya, saham sektor properti tengah mendapat insentif positif yakni insentif pajak pertambahan nilai (PPN) diperpanjang. Seperti diketahui, insentif PPN untuk pembelian properti / rumah telah diperpanjang hingga akhir tahun ini. Sebelumnya, insentif properti / pembelian rumah ini hanya berlaku sejak Maret hingga 31 Agustus 2021. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas meyakini dengan perpanjangan PPN properti ini memberikan peluang meningkatkan minat masyarakat untuk kembali membeli properti di tengah pandemi ini. Alhasil, emiten properti berpeluang meningkatkan kinerja mereka pada sisa tahun ini.
“Emiten properti yang memiliki residensial tipe sedang dan besar jadi yang paling diuntungkan dengan perpanjang ini. Insentif ini memberikan kesempatan bagi kelompok menengah atas untuk melakukan pembelian rumah,” kata Sukarno kepada Kontan.co.id, Minggu (22/8). Lebih lanjut, Sukarno melihat sektor properti juga akan diuntungkan dengan mulai turunnya kasus Covid-19 dan vaksinasi yang semakin masif karena akan memulihkan aktivitas ekonomi ke depan. Apalagi, saat ini tingkat suku bunga juga sedang rendah sehingga bisa menjadi tambahan sentimen positif. Baca Juga:
Insentif PPN diperpanjang, emiten properti punya outlook positif di sisa tahun ini Hanya saja, menurutnya rencana normalisasi suku bunga dan
tapering dari The Fed berpotensi menjadi sentimen negatif untuk sektor properti. Sementara dari pergerakan harga sahamnya, kinerja emiten properti rata-rata sejauh ini masih
underperformed secara
year to date. Menurut analis CGS CIMB Sekuritas Aurelia Barus dan Audie Benas dalam risetnya pada 16 Agustus, hal tersebut sejalan dengan ekspektasi pra-penjualan pada paruh kedua tahun ini yang jauh lebih rendah dibanding paruh pertama tahun ini akibat implementasi PPKM yang lebih ketat. Selain itu, emiten properti juga cenderung memiliki
inventory yang cenderung terbatas ketika PPN diperpanjang. Belum lagi, pemberlakuan PPKM secara umum juga menekan bisnis para emiten properti. Walau begitu, Aurelia dan Audie memproyeksikan pertumbuhan pra-penjualan industri properti pada tahun ini akan sekitar 9% secara yoy. Namun, Aurelia dan Audie masih mempertahankan
rating overweight untuk sektor properti. Keduanya meyakini dengan mulai pulihnya aktivitas ekonomi akan meningkatkan ketertarikan pada sektor ini, khususnya dengan potensi membaiknya
outlook kinerja sektor
recurring income seiring mulai dibukanya kembali pusat perbelanjaan dan diperbolehkannya
dine-in. Baca Juga:
Prediksi IHSG hari Senin (23/8) rawan melemah, untuk trading pilih saham ini Sementara Sukarno melihat saat ini bisa jadi kesempatan untuk mencicil beli saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (
BSDE) dan PT Ciputra Development Tbk (
CTRA). “Secara fundamental kedua emiten tersebut jauh lebih bagus dibanding emiten lainnya, harganya pun sudah turun dalam juga,” pungkas Sukarno. Berikut rekomendasi emiten properti dari para analis: 1. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
Emiten berkode saham CTRA berhasil membukukan total pra-penjualan sebesar Rp 3,6 triliun pada semester I-2021 atau naik 77% secara
year on year. Pada semester II-2021, emiten berkode saham CTRA hanya memiliki cadangan rumah tapak siap jual senilai Rp 2,3 triliun. Pada tahun ini, emiten berkode saham CTRA diproyeksikan akan mampu mencatatkan total pra-penjualan sebesar Rp 6,5 triliun, jauh lebih tinggi dari
guidance manajemen yang hanya Rp 5,9 triliun. Analis CGS CIMB Sekuritas Aurelia Barus rekomendasi untuk beli saham CTRA dengan target harga Rp 1.300 per saham. 2. PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA)
SMRA Chart by TradingView Total pra-penjualan emiten berkode saham SMRA pada semester I-2021 berhasil mencapai Rp 2,83 triliun atau tumbuh hingga 103% secara yoy. Pada sisa tahun ini, emiten berkode saham SMRA masih memiliki
inventory senilai Rp 1 triliun yang bisa mendapatkan insentif PPN dari pemerintah. Adapun, emiten berkode saham SMRA menargetkan pra-penjualan pada tahun ini bisa mencapai Rp 4 triliun.
Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa merekomendasikan untuk beli saham SMRA dengan target harga Rp 1.090 per saham. 3. PT Bumi Serpong Damai Tbk (
BSDE)
Emiten berkode saham emiten berkode saham BSDE tercatat berhasil membukukan
marketing sales sebesar Rp 4,25 triliun di enam bulan pertama tahun ini. Jumlah tersebut naik 56% dibanding realisasi pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,9 triliun. Pada tahun ini manajemen emiten berkode saham BSDE memasang target
marketing sales sebesar Rp 7 triliun. Sebagai emiten properti dengan porsi residensial yang tinggi membuat emiten berkode saham BSDE berpotensi jadi yang paling diuntungkan dengan perpanjang insentif PPN. Analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan rekomendasi untuk beli saham BSDE dengan target harga Rp 1.450 per saham. 4. PT Pakuwon Jati Tbk (
PWON)
Emiten berkode saham PWON juga mengalami pertumbuhan pra-penjualan yang memuaskan dengan mencatatkan kenaikan 64% yoy. Hal ini membawa pra-penjualan emiten berkode saham PWON sebesar Rp 820 miliar hingga semester I-2021. Adapun, emiten berkode saham PWON menargetkan pra-penjualan pada tahun ini bisa mencapai Rp 1,4 triliun. Analis Credit Suisse Sekuritas Robert Pranata memberi
rating outperform untuk saham PWON dengan target harga Rp 590 per saham. Itulah rekomendasi saham properti mulai dari saham PWON, BSDE, SMRA dan CTRA. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham pilihan analis di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto